Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Jamin Vaksin dari Pemerintah Buatan PT Bio Farma Miliki Kualitas Terbaik

Kompas.com - 19/07/2016, 15:24 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, produsen vaksin yang digunakan di Indonesia terbagi menjadi dua.

Vaksin yang wajib diberikan oleh pemerintah adalah vaksin buatan PT Bio Farma. Sementara jenis lainnya adalah vaksin impor buatan perusahaan asing.

Nila menjamin bahwa vaksin buatan PT Bio Farma adalah vaksin dengan kualitas terbaik. Ia memastikan, vaksin palsu yang ditemukan di sejumlah rumah sakit dan pusat kesehatan, bukan berasal dari pemerintah.

Menurut Nila, Kementerian Kesehatan dalam memenuhi kewajiban imunisasi anak selalu  mengambil vaksin dari PT Bio Farma.

Sebelum didistribusikan, kandungan vaksin lebih dulu diperiksa oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan, kemudian diberikan kepada distributor kepada Dinas Kesehatan setempat, sebelum sampai ke masing-masing Posyandu.

"Jumlah vaksin mencukupi dan kualitas sangat tepat. PT Bio Farma juga melakukan ekspor ke 130 negara, jadi tidak mungkin kualitasnya diragukan," kata Nila dalam jumpa pers di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Nila mengatakan, beberapa rumah sakit swasta boleh meminta vaksin kepada pemerintah. Namun, rumah sakit swasta dibebaskan untuk membeli vaksin impor.

Adapun yang menjadi masalah, menurut Nila, beberapa rumah sakit swasta mengambil vaksin dari distributor yang tidak resmi.

Diduga, distributor tersebut menyalurkan vaksin yang kandungannya diragukan, atau palsu.

"Bila diambil dari distribusi resmi tentu asli, tapi kalau tidak, inilah yang diragukan, terbukti isinya tidak sesuai," kata Nila.

Kompas TV Menkes: Anggaran Pengadaan Vaksin Ditambah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com