Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hinca IP Pandjaitan XIII
Politikus

Politikus, sekretaris jenderal Partai Demokrat. Menulis untuk menyebarkan kebaikan, menabur optimisme sebagai bagian dari pendidikan politik bagi anak bangsa dalam kolom yang diberi judul: NONANGNONANG. Dalam budaya Batak berarti cerita ringan dan bersahaja tetapi penting bercirikan kearifan lokal. Horas Indonesia.

Budaya, Benteng Anti Narkoba

Kompas.com - 03/07/2016, 21:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Minggu, 26 Juni 2016 lalu, dunia memperingati dan mengajak semua manusia di muka bumi memerangi narkoba. Tak ketinggalan di Indonesia, kita juga melakukan aksi bersama untuk perang membebaskan Indonesia dari darurat narkoba.

Melalui akun twitter saya @hincapandjaitan, saya mengajak semua orang menjadikan Hari Anti Narkoba sebagai peringatan untuk senantiasa waspada akan bahaya narkoba bagi generasi muda.

Presiden Jokowi juga bereaksi keras dan memerintahkan seluruh penegak hukum agar tegas terhadap para bandar dan gembong narkoba. "Kejar, tangkap, hajar, hantam, dan kalau undang-undang memperbolehkan, dor (tembak) mereka", katanya saat hadiri acara Hari Anti-Narkotika Internasional di Jakarta, 26 Juni 2016.

Budaya sebagai benteng

Di Partai Demokrat, kami melakukan aksi dengan mengajak semua kader partai melakukan aksi atas keadaan yang mencemaskan ini. Disadari korbannya bisa siapa saja, termasuk politisi dan mungkin kader sendiri.

Di Sumatera Utara, sebuah mobil pick up Partai Demokrat dibranding sedemikian rupa. Ada pesan dan ajakan yang dituliskan dan dapat dibaca siapa saja yang melihatnya. "ANAK MUDA INDONESIA TINGGALKAN NARKOBA, MARI BERPOLITIK, POLITIK ITU MULIA".

Lalu dituliskan data: Rp 63 T dihabiskan beli narkoba dengan 4,5 juta orang korbannya (Kemensos RI, 2015). Mobil itu terus bergerak dan bergerak mengelilingi ribuan kilometer jalan di sepanjang sumatera utara.

Budaya mengingatkan semacam itu sebaiknya dilakukan oleh semua kita, mulai dari pemuka agama, tokoh masyarakat, budayawan, publik figur, dan lain lain, termasuk partai politik. BUDAYA itu HAL yang harus diperjuangkan, POLITIK itu CARA memperjuangkannya.

Benarkah Indonesia sudah darurat Narkoba? Apa faktanya? Jawabnya tak ragu, ya, Indonesia darurat Narkoba.

Jangankan jutaan, satu orang saja anak muda Indonesia kena narkoba dan kehilangan masa depannya, itu sudah bahaya dan harus menjadi tanggungjawab negara sesuai dengan tujuan kita bernegara sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945.

Kepala BNN, Komjen Budi Waseso, membeberkan fakta-fakta Indonesia darurat narkoba antara lain:

1. Pengguna sudah melebihi 4 juta orang

2. Munculnya 44 jenis narkoba baru

3. Ada 1015 kasus terungkap dari 72 jaringan sindikat narkotik dengan jumlah tersangka 1.681 orang hanya di periode 2015-2016.

Kita menghargai perintah Presiden Jokowi untuk tegas terhadap para bandar dan gembongnya. Bagaimana dengan penggunanya yang sudah menembus angka 4 juta orang?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com