Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan di Pundak Tito Karnavian

Kompas.com - 24/06/2016, 17:56 WIB
Kompas TV Jalan Mulus Tito Jadi Kapolri

Kepolisian demokratis

Menurut Hermawan, Tito perlu mengubah budaya di lingkungan sumber daya manusia Polri. Tito perlu mewujudkan kepolisian demokratis, yaitu kepolisian yang menjalankan prinsip-prinsip demokrasi, tetapi tidak tenggelam dalam bagian demokrasi.

Haris Azhar berpendapat, indikator keberhasilan reformasi Polri berada di tangan masyarakat. Tito harus mampu memastikan sejumlah program yang dicanangkan dapat dilaksanakan oleh jajaran kepolisian di lapangan.

Haris berharap, Tito juga memiliki keberanian menghentikan sejumlah dugaan kasus kriminalisasi yang melibatkan masyarakat sipil, termasuk aktivis anti korupsi. Polri juga harus tegas menolak titipan kasus yang diajukan pejabat negara.

"Masyarakat sering melihat ketidakadilan yang dilakukan polisi. Pak Tito harus tunjukkan keadilan bagi semua pihak atas dasar hukum," katanya.

Erma Suryani Malik mengatakan, sebagai Kapolri, Tito diharapkan memastikan terwujudnya prinsip transparansi dan akuntabilitas. Alhasil, melalui prinsip itu dapat dihasilkan petugas kepolisian di lapangan yang profesional dan tidak menyimpang.

Menurut Benedictus Bambang Nurhadi, Polri memiliki sistem yang menjunjung prinsip demokrasi. Karena itu, Polri memerlukan sosok pemimpin yang berkomitmen menjalankan prinsip itu.

Akhirnya, tantangan reformasi Polri yang diinginkan Tito tidak hanya berasal dari internal, tetapi hambatan terbesar berasal dari lingkungan masyarakat.

Menurut Hermawan, kepolisian bukan bagian terpisah dari masyarakat sehingga kondisi masyarakat dan pejabat negara yang masih buruk juga memengaruhi kondisi kepolisian.

Seperti dikatakan Jenderal dan Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte (1769-1821), "Seorang pemimpin adalah pemberi harapan", maka penunjukan Tito telah memenuhi unsur seorang pemimpin yang dikatakan Sang Kaisar.

Ya, Tito telah menghadirkan angin segar dan harapan baru agar Polri semakin humanis dan profesional.

*Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Juni 2016, di halaman 8 dengan judul "Harapan di Pundak Tito Karnavian".*

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com