Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Muhammadiyah Deklarasikan Panca Gerakan Antikorupsi

Kompas.com - 19/06/2016, 16:53 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konvensi Antikorupsi 2016 yang digelar Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah sejak Jumat (17/6/2016) berakhir hari ini.

Pantauan Kompas.com sejak hari pertama, Konvensi tersebut diikuti secara aktif Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamnadiyah, Lembaga Kajian Antikorupsi, Organisasi Kepemudaan dan Kemasyarakatan lain, Lembaga Bantuan Hukum, akademisi, tokoh lintas agama, tokoh partai politik dan aktivis gerakan antikorupsi.

(Baca: Pemuda Muhammadiyah Dorong Hukuman Sosial Bagi Koruptor)

Dalam Konvensi di hari terakhir ini, Pemuda Muhammadiyah mendeklarasikan Panca Gerakan Antikorupsi berisi lima rekomendasi atau kesimpulan yang disarikan dari pertemuan selama tiga hari tersebut.

"Rekomendasi ini kami buat tanpa menuding, menyalahkan pihak lain dan fokus kepada agenda berjamaah dalam menciptakan peradaban bangsa Indonesia yang antikorupsi," ujar Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2016).

Berikut isi Panca Gerakan Antikorupsi, yaitu:

Pertama, antikorupsi sebagai gerakan kebudayaan. Pemuda Muhammadiyah menilai gerakan antikorupsi harus menjadi gerakan kebudayaan dengan mengedepankan transformasi nilai dan kesadaran kolektif seluruh anak bangsa untuk mulai menanam kebudayaan jujur yang antikorupsi.

Sebagai nilai integratif dalam kehidupan sehari-hari, Pemuda Muhammadiyah merasa perlu untuk membangun kebudayaan antikoruspi dimulai dari diri sendiri (ibda binafishi). Salah satu usaha konkret adalah dengan memperbanyak pendirian madrasah antikorupsi atau sekolah antikorupsi yang memberikan pemahaman integratif.

"Inti pesannya, kami ingin berubah, tinggal bagaimana dengan pejabat negara mau berubah atau tidak," kata Dahnil.

Kedua, antikorupsi sebagai gerakan rakyat. Dahnil mengatakan gerakan antikorupsi harus menjadi gerakan massal dan dipahami sebagai gerakan bersama.

Oleh sebab itu dibutuhkan peran seluruh masyarakat sipil untuk memberikan pemahaman tentang bahayanya praktik korupsi sebagai kejahatan peradaban bukan sekedar kejahatan pidana biasa.

Ketiga, menebar kebencian terhadap koruptor Pemuda Muhammadiyah mendorong institusi keagamaan menggunakan instrumen aturan agama untuk memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi. Dahnil memandang menebar kebencian kepada koruptor itu sah dilakukan sepanjang tidak terkait dengan suku, ras dan agama.

Empat, koruptor adalah maling. Pemuda Muhammadiyah mengusulkan kepada media massa untuk menggunakan istilah "maling" bagi mereka yang terlibat kasus korupsi.

Hal ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran kepada masyarakat bahwa korupsi adalah perilaku tidak beradab. Dan julukan maling adalah julukan yang sangat hina.

Kelima, membentuk partai antikorupsi Pemuda Muhammadiyah sadar bahwa gerakan kebudayaan antikorupsi tidak akan pernah efektif tanpa ada keterlibatan gerakan politik. Dahnil mengatakan bahwa partai antikorupsi tersebut bukan berbentuk partai politik organik, melainkan berupa jejaring antikorupsi yang memberikan perhatian khusus kepada penyiapan dan pembinaan orang muda kader-kader politik.

(Baca: Pemuda Muhammadiyah Resmikan Pembentukan Partai Antikorupsi)

"Inisiatif ini berangkat dari kesadaran Pemuda Muhammadiyah bahwa gerakan kebudayaan antikorupsi tidak akan pernah efektif tanpa ada keterlibatan gerakan politik," ujar Dahnil.

Lebih jauh Dahnil menjelaskan, Partai Antikorupsi merupakan institusi berbasis pendidikan politik yang dibentuk untuk membangun integritas melalui pendidikan antikorupsi yang berkelanjutan.

Setiap mereka yang telah lulus dan teruji memiliki integritas dipersilahkan memilih gerakan politik sebagai salah satu usaha mewujudkan partai politik yang bersih dan bebas dari praktik dan watak koruptif.

"Politik bukan jalan yang kotor tetapi harus dilihat sebagai jalan kemuliaan untuk memajukan peradaban dengan mengupayakan pencegahan terkait pemberantasan korupasi," ungkapnya.

Selain itu pembentukan Partai Antikorupsi, kata Dahnil, juga menjadi jawaban dari Pemuda Muhammadiyah atas tudingan bahwa gerakan antikorupsi yang dilakukan Muhammadiyah itu selalu antipartai.

(Baca: Gerakan Antikorupsi Jadi Tafsir Baru Teologi Al Maun oleh Pemuda Muhammadiyah)

Dahnil menegaskan, Partai Antikorupsi ini justru dibentuk untuk membantu partai politik dalam hal pengkaderan kader berintegritas. Dia pun berharap semua madrasah di seluruh Indonesia memiliki partai antikorupsi.

"Ini jawaban dari tudingan bahwa gerakan antikorupsi itu anti-partai. Kami tidak anti partai. Kami ingin bantu partai. Kami bisa menawarkan kader muhammadiyah sebagai kader politik yang bersih," kata Dahnil.

Kompas TV Korupsi adalah Inovasi â?? Dua Arah.mp4

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com