JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berharap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengurungkan niatnya untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 melalui jalur perseorangan.
Hal itu disampaikan Setya dalam acara buka puasa bersama Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 di kediaman Agung Laksono di Bilangan Jakarta Timur, Minggu (12/6/2016).
"Saya harap Ahok juga bersama partai politik nantinya karena situasi sekarang didukung parpol jadi tentu akan memberikan hal yang baik," kata Novanto.
"Karena pada dasarnya parpol ini sebagai yang mendukung memiliki suatu hal yang bisa memberi kontribusi besar," lanjut dia.
(baca: "Ahok Otaknya Encer Cari Jalan Jadi Penguasa, Biasa Pindah Kendaraan")
Ketika ditanya apakah Golkar tetap akan mendukung Ahok jika tetap memilih jalur perseorangan, Novanto menjawab dengan santai.
"Pasti Pak Ahok punya pikirin yang lebih baik, doakan saja," kata Novanto.
Novanto menambahkan, partainya akan mengambil keputusan resminya setelah Dewan Pimpinan Daerah DKI Jakarta melaksanakan Musyawarah Daerah pada 18 Juni 2016.
Selain Golkar, Partai Nasdem dan Hanura sudah menyatakan dukungannya kepada Ahok. Kedua parpol itu tidak keberatan jika Ahok maju lewat perseorangan.
Anggota Teman Ahok, I Gusti Putu Artha sebelumnya mengungkapkan, saat ini sesama koleganya mulai memiliki sikap yang berbeda terkait jalur yang mesti dipilih Ahok.
(baca: Antara Jalur Perseorangan atau Parpol, Teman Ahok Terpecah)
Sebagian menginginkan agar Ahok tetap maju lewat jalur perseorangan. Namun, sebagian mulai bersikap pragmatis, yakni tak masalah jika Ahok maju lewat jalur parpol.
"Konstelasi pendukung Ahok, di jalur perseorangan memang ada yang sama sekali antiparpol. Tapi ada juga yang moderat, yang penting Pak Ahok dapat tiket. Mau parpol atau perseorangan tidak masalah, yang penting menang," kata Putu saat dihubungi, Minggu.
Terkait penolakan terhadap jalur parpol, Putu mengungkapkan adanya segelintir anggota Teman Ahok yang mengancam ingin membuang data KTP dukungan warga Jakarta terhadap Ahok.
(baca: Segelintir Anggota Teman Ahok Ancam Buang Data KTP Dukungan)
Karena internal Teman Ahok mulai terbelah, Putu meminta agar Ahok segera menentukan sikap.
"Kuncinya sekarang Pak Ahok. Pak Ahok sekarang harus segera mengambil keputusan supaya tidak jadi blunder. Kalau memang di jalur perseorangan sudah lah konsisten di situ," ujar dia.
Menurut Putu, Teman Ahok menyerahkan sepenuhnya keputusan pada Ahok. Namun, kalau boleh menyarankan, ia meminta agar Ahok tetap memilih jalur perseorangan.
Ahok sudah membulatkan tekad bahwa ia akan maju Pilgub DKI lewat jalur perseorangan.
Pernyataan itu disampaikannya sehari setelah menghadiri haul almarhum Taufiq Kiemas di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2016).
Di kediaman Megawati, Ahok mengaku sempat mendapat wejangan dari kakak sulung Megawati, Guntur Soekarnoputra, yang memuji kelompok relawan pendukungnya, "Teman Ahok".
(Baca: Pulang dari Rumah Mega, Ahok Makin Mantap Maju lewat Jalur Independen)
"Kalau saya sih enggak mungkin ninggalin Teman Ahok ya. Sesuatu yang bisa kecewa berat," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis.
Ahok bahkan yakin Teman Ahok akan mampu mengumpulkan data KTP hingga 1 juta lembar.
"Sejuta pasti nyampe ini. Justru sejuta pasti nyampe. Justru yang jadi masalah kita anggapnya tidak nyampe," ujar Ahok.