Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngaku" Ambil Listrik Tetangga, Ibu-ibu Ini Dijanjikan Jokowi Dapat Aliran Sendiri

Kompas.com - 10/06/2016, 13:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Ada sebuah kejadian yang mengundang tawa di sela groundbreaking PLTU Lontar, Banten, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (10/6/2016).

Di sela sambutannya, Jokowi melontarkan pertanyaan kepada masyarakat yang hadir.

Selain menteri-menteri Kabinet Kerja, pejabat PLN dan petinggi perusahaan Jepang, hadir pula ratusan penduduk yang tinggal di sekitar pembangunan proyek PLTU.

"Coba Ibu-ibu, Bapak-bapak, tunjuk jari, siapa yang rumahnya belum ada listriknya?" tanya Jokowi kepada warga.

Beberapa saat, warga sempat terdiam dan saling menoleh ke kiri dan ke kanan.

Tak berapa lama, satu per satu ibu-ibu berkerudung memberanikan diri untuk maju ke panggung utama.

Jokowi sempat terkejut karena banyak warga yang maju.

"Loh, kok banyak? Ini bener rumahnya enggak ada listriknya semuanya?" tanya Jokowi memastikan.

Salah seorang ibu meraih mikrofon dan menjawab pertanyaan Jokowi.

"Benar, Pak. Saya rumahnya di Kampung Selatip, di dekat sini juga," kata si Ibu. 

Jokowi kemudian bertanya lagi, "Lalu selama ini neranginnya pakai apa?"

Si ibu menjawab, "Nyalur dari tetangga."

"Ya berarti ada listrik, dong. Pertanyaan saya tadi kan, siapa yang rumahnya belum ada listrik? Kalau nyalur tetangga, berarti ada listrik dong," timpal Jokowi.

Ternyata, yang dimaksud para ibu itu, mereka tidak memiliki KWH meter sehingga mengambil aliran listrik dari tetangganya.

Setelah mengetahui maksud sebenarnya, Jokowi tertawa dan melontarkan pertanyaan lanjutan.

"Kalau ada KWH meternya, bisa bayarnya, enggak?" tanya dia.

Salah seorang ibu menjawab, "Ya Insya Allah Pak. Kalau ada rezeki mah bisa. Kan itu pakai pulsa, kalau ada rezeki sedikit, ya bayar sedikit. Kalau ada rezeki banyak, ya bayar pulsanya rada banyak."

Jokowi lalu menghitung jumlah ibu-ibu yang maju ke panggung. Ada 19 orang jumlahnya.

Dia pun menjanjikan dalam sepekan ini, PLN akan datang ke rumah mereka masing-masing dan memasang KWH meter.

Awalnya, Jokowi ingin menggunakan uang pribadi untuk biaya pemasangan KWH meter di rumah 19 orang itu. 

Namun, Direktur PLN Sofyan Basir meminta Presiden agar pemasangan itu menggunakan program pemerintah yang sudah ada.

"Kalau termasuk dalam kriteria miskin, bisa menggunakan program listrik daerah. Biar ini kami koordinasikan ke pemerintah daerah saja," ujar Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com