Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Becermin Kasus "Teman Ahok" di Singapura, Yasonna Minta Aturan Negara Lain Dihormati

Kompas.com - 07/06/2016, 13:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan bahwa hukum di negeri orang lain harus dihormati.

Pesan Yasonna itu disampaikan terkait ditolaknya kedatangan dua aktivis "Teman Ahok" ke SIngapura oleh otoritas setempat, beberapa waktu lalu.

"Ya di manapun kita itu harus menghargai hukum negara lain," ujar Yasonna di Komplek Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa (7/6/2016).

Sebelum berangkat ke suatu negara, mestinya seseorang harus mengecek apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.

"Supaya jangan ada masalah seperti itu lagi," ujar Yasonna.

Soal pemulangan dua aktivis 'Teman Ahok' itu sendiri, Yasonna enggan mengungkapkan secara detail alasan otoritas Singapura.

"Saya cuma dapat laporan dari atase dan dirjen di sana. Mereka dilarang karena ditengarai ada kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan di negara mereka," ujar Yasonna.

"Dan pada waktu mereka mau pulang, enggak ada pesawat lagi. Maka mereka satu hari di sana," lanjut dia.

Politikus PDI Perjuangan itu menekankan, yang penting saat ini adalah dua WNI itu dipulangkan ke Indonesia dengan selamat.

Yasonna juga mengapresiasi koordinasi yang baik antara perwakilan Pemerintah Indonesia dan otoritas Singapura.

Dua pendiri "Teman Ahok", Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, tertahan di Imigrasi Singapura sejak Sabtu (4/6/2016) siang.

Seharusnya, mereka menghadiri acara Food Festival pada hari itu.

Amalia dan Richard disebut sempat diisolasi dan diputuskan kontaknya dari dunia luar, bahkan tidak bisa ditemui oleh KBRI. Namun, kini keduanya telah kembali ke Tanah Air.

Kompas TV Sempat Ditahan Imigrasi, 2 Teman Ahok Tiba di Indo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com