JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Charles Honoris, menganggap wajar jika nantinya PDI-P tetap mengusung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Charles merasa tidak aneh jika sikap beberapa kader PDI-P saat ini tampak berseberangan dengan Basuki. Namun, pada akhirnya, PDI-P tetap mendukung pria yang akrab disapa Ahok itu dalam Pilkada DKI.
Sebab, pria yang akrab disapa Ahok itu dianggap ingin meninggalkan PDI-P dengan maju pada Pilgub DKI melalui jalur perseorangan.
"Jadi begini, Ahok itu juga masih merasa bagian dari PDI-P, sama halnya dengan kader-kader PDI-P lainnya. Makanya, ketika Ahok ingin maju lewat calon perseorangan, ya wajar beberapa kader PDI-P merasa Ahok tak sejalan," ujar Charles di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (7/6/2016).
Anggota Komisi I DPR itu menambahkan, jika nantinya Ahok berkeyakinan maju pada Pilgub DKI melalui jalur partai, maka PDI-P akan menjadi salah satu partai yang mengusungnya.
"Jadi, tidak ada yang kontra dengan Ahok di PDI-P. Cuma kan, PDI-P tidak mungkin mendukung calon perseorangan, itu saja," tutur Charles.
Sebelumnya, pengamat politik Para Syndicate Toto Sugiarto menilai, PDI-P telah memperhitungkan bahwa Ahok sebagai petahana merupakan sosok potensial yang akan menang dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
Hal itu disampaikan Toto dalam menanggapi pernyataan politisi PDI-P, Aria Bima, yang menginginkan Ahok maju dalam pilgub melalui jalur partai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.