Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Dinilai Berupaya Merangkul Semua Pihak di Golkar

Kompas.com - 31/05/2016, 21:36 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Para Syndicate, Toto Sugiarto, menilai struktur kepengurusan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto cukup memenuhi unsur rekonsiliasi.

Hal itu terlihat dari banyaknya calon ketua umum yang bersaing dalam Munaslub di Bali kemarin ikut masuk ke dalam struktrur kepengurusan.

"Setya Novanto tampak berupaya merangkul semua pihak. Hanya beberapa yang tidak diakomodasi, seperti Syahrul Yasin Limpo," ujar Toto saat dihubungi, Selasa (31/5/2016).

Menurut Toto, kepengurusan yang rekonsiliatif itu baik, karena mencerminkan kuatnya kesatuan anggota-anggota di dalam partai.

"Upaya ini baik bagi soliditas partai. Namun demikian, mestinya tetap dengan filter integritas," kata dia.

Toto menjelaskan, menempatkan kader-kader yang bermasalah di dalam kepengurusan bisa berdampak menimbulkan citra buruk bagi partai yang dipimpinnya itu.

Setya Novanto telah mengumumkan kepengurusan Partai Golkar di bawah kepemimpinannya pada Senin (30/5/2016) kemarin.

Ada 247 orang yang terdapat di dalam struktur kepengurusan DPP Golkar. (Baca: Kepengurusan Baru Golkar "Gemuk", Diisi Lebih dari 200 Orang)

Menurut Novanto, ada beberapa prinsip yang digunakan formatur sebagai pertimbangan untuk menyusun kepengurusan tersebut.

Prinsip itu antara lain modernisasi partai, regenerasi, keterwakilan perempuan, dan right men on the right place.

Dalam struktur kepengurusan, seluruh nama bakal calon ketua umum, kecuali Syahrul Yasin Limpo, masuk ke dalam struktur kepengurusan ini.

(Baca: Syahrul Yasin Limpo, Satu-satunya Caketum yang Tidak Masuk Kepengurusan Golkar)

Ade Komarudin didapuk menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai Ketua Koordinator bidang Perekonomian, Aziz Syamsuddin sebagai Ketua Bidang Otonomi Daerah.

Adapun Mahyudin sebagai anggota Dewan Pakar, Indra Bambang Utoyo sebagai Ketua bidang Pertahanan dan Keamanan, dan Priyo Budi Santoso sebagai anggota Dewan Pembina.

Kompas TV Janji Novanto Sang Ketum Golkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Nasional
KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

Nasional
Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Nasional
Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

Nasional
Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Nasional
Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Nasional
Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Nasional
Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Nasional
KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

Nasional
Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Nasional
Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Nasional
Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Nasional
Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com