Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara RI dapat dikatakan sebagai jabatan perwira tinggi Polri yang paling prestisius setelah Kepala Polri dan Wakil kepala Polri.
Karena itu, tidak heran sosok Kepala Bareskrim Polri kerap menjadi kandidat kuat orang nomor satu di Korps Tri Brata.
Sejumlah Kepala Polri di masa Reformasi, sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Bareskrim. Mereka, antara lain, Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar, Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri, dan yang terakhir Jenderal (Purn) Sutarman.
Ketika Presiden Joko Widodo merencanakan pergantian Sutarman sebagai Kepala Polri pada awal 2015, nama Kepala Bareskrim saat itu, Komisaris Jenderal Suhardi Alius, juga mencuat sebagai salah satu calon penggantinya.
Dalam satu tahun terakhir, kursi Kepala Bareskrim telah diduduki oleh dua perwira tinggi (pati) Polri, yakni Komjen Budi Waseso dan Komjen Anang Iskandar.
Dari dua nama itu, hanya Budi yang masih memiliki peluang untuk menjadi Kepala Polri karena baru memasuki usia pensiun pada 2019. Sementara Anang purna tugas mulai 1 Juni 2016.
Atas dasar itu, Inspektur Jenderal Ari Dono Sukmanto, yang ditunjuk sebagai Kepala Bareskrim menggantikan Anang, menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, kini menjadi salah satu kandidat suksesor Kepala Polri saat ini, Jenderal (Pol) Badrodin Haiti.
Ari merupakan orang kedua alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1985 yang meraih bintang tiga setelah Suhardi. Ari, yang lahir pada Desember 1961, akan memasuki masa pensiun pada Januari 2020.
Deputi Ari di Bareskrim juga dijabat oleh lulusan Akpol 1985, yaitu Brigadir Jenderal (Pol) Antam Novambar. Seperti Suhardi dan Ari, Antam juga akan memasuki masa pensiun pada akhir 2020.
Kepala polda
Pati Polri yang ingin menjabat sebagai Kepala Polri juga punya tradisi lain, yaitu pernah menjabat sebagai kepala kepolisian daerah (polda) tipe A.
Sebagai contoh, Da'i pada tahun 2000 menjadi Kepala Polda Jawa Timur, Bambang menjabat Kepala Polda Sumatera Utara (2005-2006), sedangkan Sutarman menjabat Kepala Polda Jawa Barat (2010) dan Kepala Polda Metro Jaya (2010-2011).
Budi pernah menjadi Kepala Polda Gorontalo dan Ari menjabat Kepala Polda Sulawesi Tengah. Dua polda itu masuk tipe B, bukan tipe A.
Namun, penunjukan Budi, Anang, dan Ari sebagai Kepala Bareskrim sebenarnya juga telah mengubah tradisi selama ini, yaitu Kepala Bareskrim, setidaknya pasca Reformasi, diisi oleh pati yang pernah menjabat kepala polda tipe A.
"Seperti Anang, Ari juga berpengalaman di bidang reserse kriminal. Namun, ada catatan terkait tidak adnya jam terbang sebagai kepala polda tipe A," kata Neta.
Meski Kepala Bareskrim sering menjadi cermin sosok Kepala Polri selanjutnya, hingga kini Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi Polri, menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, belum membahas terkait penerus Badrodin sebagai pemimpin Polri.
Dua kali rapat komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dengan Ketua Kompolnas, yang juga Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut B. Pandjaitan, setiap Jumat, juga belum membahas perihal pergantian kepala Polri.
Apakah tradisi tak tertulis terkait kepala Polri itu akan dipertahankan atau seperti jabatan Kepala Bareskrim, tradisi itu akan berubah? Patut ditunggu. (Muhammad Ikhsan Mahar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.