Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Orang-orang Bermasalah Akan Jadi Beban Partai Golkar"

Kompas.com - 27/05/2016, 10:25 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Para Syndicate Toto Sugiarto menilai, masuknya sejumlah nama yang pernah terlibat masalah sebagai pengurus Partai Golkar akan memberi beban bagi partai itu.

"Orang orang yang pernah terlibat kasus baik itu kasus seksual atau kasus korupsi, itu jelas sebagai faktor negatif dari kepengurusan sekarang, Setya Novanto (Setnov)," ujar Toto saat dihubungi, Jumat (27/5/2016).

"Orang-orang tersebut berpotensi menjadi beban bagi pergerakan Partai Golkar," sambung dia.

Menurut Toto, rekam jejak para pengurus partai menjadi dasar penilaian masyarakat terhadap partai itu sendiri.

"Mereka dapat memunculkan image negatif kepengurusan saat ini," tutur dia.

(Baca: Ini Nama-nama Kontroversial yang Masuk Daftar Sementara Kepengurusan Partai Golkar)

Lebih jauh lagi, kata Toto, jika masyarakat sudah memberi penilaian negatif, maka akan berpengaruh pada pergerakan Partai Golkar untuk menang di pilpres 2019.

"Mungkin Setnov kurang mempertimbangkan hal ini. Kepengurusan yang di dalamnya pernah ada terlibat kriminal korupsi, etik, akan menjadi beban dan memperlambat gerak Golkar menang dalam kontestasi 2019," kata Toto.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memang belum mengumumkan secara resmi nama-nama yang masuk dalam kepengurusan Partai Golkar.

(Baca: Pernah Terlibat Skandal Video Porno, Yahya Zaini Dipercaya Novanto Masuk Kepengurusan Golkar)

Namun, di kalangan wartawan ssudah beredar daftar kepengurusan Partai Golkar, disertai nama dan jabatan yang diemban.

Mereka adalah Ketua Harian Nurdin Halid, Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik Yahya Zaini, Ketua DPP Golkar bidang Pemuda dan Olahraga Fahd El Fouz, Ketua Pemenang Pemilu Wilayah Jawa Timur Sigit Haryo Wibisono.

Meskipun demikian, Anggota formatur Roem Kono sudah membenarkan susunan kepengurusan dalam daftar sementara yang sudah beredar luas di kalangan wartawan itu.

Kompas TV Sosok Kontroversial Jadi Pengurus Baru Golkar?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Survei Litbang 'Kompas': Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Nasional
Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com