Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekretaris MA Nurhadi Bantah Sembunyikan Sopirnya

Kompas.com - 24/05/2016, 19:51 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurrachman membantah dugaan bahwa ia menyembunyikan stafnya yang bernama Royani. Menurut dia, Royani hingga saat ini masih bekerja di MA.

"Tidak ada itu, tidak ada, dia (Royani) ada di kantor," ujar Nurhadi saat ditemui seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Nurhadi diperiksa selama tujuh jam oleh penyidik KPK. Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Doddy Ariyanto Supeno terkait kasus dugaan suap perkara yang melibatkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Selama pemeriksaan, Nurhadi mengaku hanya ditanyakan seputar tugas dan fungsinya di MA.

KPK masih terus mencari Royani yang menjadi sopir Nurhadi. Royani dianggap menjadi saksi penting dalam kasus dugaan suap yang melibatkan panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Edy Nasution.

KPK meyakini, Royani merupakan saksi yang diduga kuat mengetahui keterlibatan Nurhadi dalam kasus dugaan suap Edy Nasution. KPK pun mencegah Royani ke luar negeri sejak 4 Mei. (Baca: KPK Buru Sopir Sekretaris MA)

Seperti dikutip Kompas, KPK telah mengetahui tempat tinggal Royani. Bahkan, berdasarkan informasi warga setempat, KPK telah menggeledah tempat tinggal Royani pada 4 Mei selama lebih kurang empat jam.

Royani tinggal di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Harga tanah di kawasan itu mencapai sekitar Rp 35 juta per meter persegi. Rumah Royani terdiri atas dua lantai, berpagar hitam setinggi lebih kurang 2 meter yang digembok dari dalam.

Halaman rumah Royani terlihat bersih dan terurus. Saat Kompas menyambangi rumah tersebut, terdapat mobil Honda Vios warna perak terparkir di depan rumah. (Baca: KPK Minta Sopir Sekretaris MA Dicegah ke Luar Negeri)

Salah satu warga setempat yang ditemui mengatakan, Royani tak pernah lagi terlihat pulang ke rumah itu meskipun istri, anak, dan seorang asisten rumah tangga masih tinggal di rumah itu.

Royani juga tidak terlihat di rumah orangtuanya di Jalan Raya Pos Pengumben, Jakarta Barat. Rumah dua lantai dengan pintu geser hijau itu terkunci dan tampak tak terawat. Di sebelah kanannya, terdapat toko ban mobil.

Dua kakak Royani tinggal di Gang Pos Pengumben, sekitar 200 meter dari rumah tersebut. Kakak perempuan Royani menyebutkan, adiknya sudah jarang mendatangi rumah almarhum bapaknya.

Ia mengaku tak lagi berkomunikasi dengan adiknya dalam beberapa bulan ini. Hal senada juga diungkapkan kakak lelaki Royani.

Salah satu warga setempat yang tidak mau disebut namanya mengatakan, Royani biasanya datang ke rumah kakaknya dengan mengendarai motor gede. Namun, setelah nama Nurhadi muncul di media beberapa waktu lalu, Royani tak pernah terlihat lagi.

Kompas TV KPK Geledah Kediaman & Kantor Nurhadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com