Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Rumuskan Pola Pengamanan Laut di Perbatasan Malaysia-Filipina

Kompas.com - 18/05/2016, 12:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI sedang merumuskan pola pengamanan bersama antara militer Indonesia, Malaysia dan Filipina di wilayah perairan perbatasan ketiga negara.

Perumusan ini merupakan tindak lanjut yang lebih kongkret dari pertemuan Menteri Luar Negeri dan Panglima militer Indonesia, Malaysia dan Filipina di Yogyakarta, Kamis (5/5/2016).

"Kami merumuskan SOP (pengamanan)-nya bagaimana," ujar Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Kompleks Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/5/2016).

SOP yang dimaksud terkait pola dan bentuk pengamanan sehari-hari atau aturan soal cara bertindak masing-masing angkatan jika ada situasi darurat di wilayah perairan perbatasan ketiga negara tersebut.

(baca: Abu Sayyaf Akan Penggal Satu Sandera jika Tebusan Tak Dibayar pada 13 Juni)

Meski demikian, hasil rumusan dari TNI bukan hasil akhir. Rumusan tersebut akan dikirim ke pihak Filipina dan Malaysia terlebih dahulu untuk disetujui.

"Nanti kan Malaysia koreksi, Filipina koreksi juga. Kalau semua sudah setuju, baru secara formal disepakati, apakah itu dilakukan di Indonesia, Malaysia atau Filipina, belum tahu," ujar Gatot.

(baca: Menhan: Jangan Main Klaim-klaiman Lagi kalau Ada Sandera Bebas)

Gatot tidak dapat memperkirakan berapa lama pihaknya merumuskan pola pengamanan bersama tersebut. Ia hanya berharap agar rumusan itu segera rampung.

Pembahasan tiga negara soal pengamanan wilayah perairan perbatasan muncul setelah rentetan peristiwa pembajakan disertai penculikan oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Setidaknya, ada 14 warga negara Indonesia yang diculik dan disandera selama beberapa waktu. Mereka berhasil dibebaskan dan kembali ke tanah air.

Kompas TV Pengakuan ABK Dianiaya Kelompok Abu Sayyaf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com