Cukup banyak kalangan di Indonesia yang merasa pasti PKI bakal bangkit kembali di era kebebasan sekarang.
Sebaliknya, Wakil Presiden M Jusuf Kalla menyatakan tak yakin PKI atau komunisme bisa bangkit lagi di Indonesia.
Wapres beralasan, ideologi (komunisme) terbukti gagal di banyak negara. Menurut dia, negara besar seperti Rusia dan negara Eropa Timur sudah tidak lagi menerapkan paham tersebut.
Komunisme di Tiongkok sudah berubah dengan menerapkan sistem demokrasi pada tingkat tertentu. ”Satu-satunya negara komunis yang masih tersisa hanyalah Korea Utara.”
Pernyataan Wapres Kalla tidak menyederhanakan masalah. Berbagai kajian akademik-ilmiah tentang subyek ini menghasilkan kesimpulan kurang lebih sama.
Profesor Archie Brown, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Oxford, dalam bukunya yang best seller, The Rise and Decline of Communism (2011), menyimpulkan, komunisme telah bangkrut dan tinggal sekadar ideologi kosong yang ilusif.
Komunisme tak punya peluang bangkit di suatu negara, apalagi di tingkat internasional.
Memang, juga ada kontrawacana cukup luas tentang kegagalan atau kebangkrutan kapitalisme yang dapat memberikan iklim kondusif bagi bangkitnya kembali komunisme.
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan liberalisasi ekonomi, karena globalisasi yang terus meningkat, justru kian memperkuat kapitalisme—bahkan di negara yang secara resmi masih menganut paham komunisme seperti Tiongkok.
Ekonomi Indonesia yang terus tumbuh —meski sedikit melambat—telah melahirkan kelas menengah cukup besar. Menurut berbagai estimasi, sedikitnya separuh dari sekitar 250 juta warga telah menjadi kelas menengah.
Mereka hidup relatif cukup (affluent) yang cenderung bersikap complacent—merasa senang, aman, dan tak mau ambil risiko sehingga tidak tertarik pada ideologi komunisme yang berpotensi revolusioner.
Dari sudut ini, komunisme bisa memiliki peluang hanya jika kepincangan ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran kian meluas.
Jika Indonesia ingin peluang PKI bangkit kembali mengecil, tantangan dan tugas ke depan adalah mengatasi kesenjangan ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran.
Azyumardi Azra, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Anggota Komisi Kebudayaan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.