JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae mendukung voting pemilihan ketua umum Partai Golkar secara terbuka.
Ridwa mengaku akan mengusulkan voting terbuka saat pembahasan tata tertib Musyawarah Nasional Luar Biasa.
Dia menilai, tidak tepat aturan voting tertutup di bilik suara yang sudah dirancang oleh panitia Munaslub.
(baca: Mekanisme Pemilihan Ketum Golkar Terbuka atau Tertutup Masih Diperdebatkan)
"(Voting) terbuka jauh lebih bagus," kata Ridwan di arena Munaslub di Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/5/2016) malam.
Bahkan, Ridwan mengusulkan agar pemilihan ketua umum dilakukan secara aklamasi.
Aklamasi bisa dilakukan apabila mayoritas DPD tingkat I dan tingkat II serta ormas Golkar yang mempunyai hak pilih di Munaslub memunculkan satu nama saat penyampaian pandangan umum.
(baca: Azis Syamsuddin Tolak "Voting" Terbuka Pilih Ketum Golkar)
"Aklamasi juga jauh lebih bagus, selama itu dikehendaki oleh semua, tidak melahirkan perbedaan," ucap Ridwan.
Ridwan Bae meyakini tak akan ada perpecahan jika memang calon yang dimenangkan secara aklamasi adalah keinginan mayoritas pemilik suara.
"Hampir semua partai kan aklamasi. Itu boleh," kata Ridwan.
Sejauh ini, mayoritas bakal calon ketua umum Partai Golkar menolak adanya voting terbuka.
Baru bakal calon nomor urut 2 Setya Novanto yang mengaku mengikuti apapun kesepakatan yang diambil terkait mekanisme pemilihan. (baca: Novanto Bakal Ikuti Apapun Mekanisme Pemilihan Ketum Golkar)