Urat nadi ekonomi
Sabah, Mindanao, hingga Kalimantan Utara menjadi urat nadi ekonomi orang Kepulauan Sulu. Faisal Dugasan, warga Bongao, Pulau Tawi-Tawi, mengatakan, dirinya biasa berdagang ke Lahad Datu, Sabah.
"Kalau di Lahad Datu banyak orang suku kami. Keluarga saya juga banyak tinggal di sana," kata Faisal.
Pulau Tawi-Tawi sekarang relatif aman karena Presiden Benigno Aquino membangun banyak infrastruktur, seperti jalan dan jembatan di Pulau Tawi-Tawi.
TNI Angkatan Laut juga memiliki perwakilan di Kota Bongau, Tawi-Tawi, sebagai tindak lanjut perjanjian bilateral Indonesia-Filipina tahun 1973.
Selain penculikan, penyelundupan barang kebutuhan pokok adalah bisnis menggiurkan terkait Abu Sayyaf, yakni bisnis senjata dan narkoba.
Sejumlah wilayah di Mindanao dan Visayas, Filipina tengah, merupakan sentra industri senjata rumahan.
Sebagai contoh, satu pucuk pistol FN tiruan buatan Filipina lengkap dengan magazen berisi peluru dijual sepucuk 50 dollar Amerika Serikat atau setara Rp 650.000.
Lino Miani mencatat, jaringan Triad Hongkong, mafia Jepang, hingga mafia Taiwan bermain dalam bisnis senjata gelap dan narkoba dengan ASG.