Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencalonan Novanto sebagai Ketua Umum Dinilai Memperburuk Citra Golkar

Kompas.com - 08/05/2016, 16:39 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Barisan Pemuda-Mahasiswa Nusa Tenggara Timur menilai pencalonan Setya Novanto sebagai calon ketua umum Partai Golkar pada Munaslub mendatang akan merusak citra partai politik berlambang pohon beringin itu.

Koordinator Barisan Pemuda Mahasiswa NTT Guche Montero mengatakan bahwa Setya Novanto merupakan salah satu politisi dengan rekam jejak yang tidak bersih dari sisi politik maupun hukum.

Dia pun mengatakan akan mengajukan protes apabila Novanto berhasil terpilih menjadi ketua umum.

"Dugaan keterlibatan Setya Novanto di beberapan kasus tentu merusak citra parlemen dan Partai Golkar," ujar Guche saat menggelar jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (8/5/2016).

Guche menyebutkan beberapa kasus yang harus menjadi perhatian publik dan anggota komisi etik Partai Golkar dalam memilih calon ketua umum. Dia menyebut Novanto pernah terlibat dalam kasus "papa minta saham" dan mencatut nama Presiden Joko Widodo kepada PT Freeport.

"Keterlibatan Setya Novanto dalam skandal mega proyek PT Freeport tidak hanya memperburuk citra DPR tapi juga partai Golkar. Peristiwa permintaan saham serta pencatutan nama Presiden Joko Widodo menandai runtuhnya harga diri dan moral pejabat publik," kata Guche.

Selain, itu menurut Guche, Setya Novanto juga memiliki pernah tersangkut dengan beberapa peristiwa hukum. Guche menuturkan, saat kasus pengalihan hak piutang PT. Bank Bali kepada Bank Dagang Negara mencuat tahun 1999, Setya Novanto pernah diperiksa oleh Kejaksaan Agung.

Kasus lainnya, yakni penyelundupan beras impor Vietnam pada tahun 2003 sebanyak 60.000 ton milik PT Hexatama Finindo, Setya Novanto pernah diperiksa oleh Kejaksaan Agung tahun 2006. Namun kasusnya mengendap.

"Selain itu Setnov juga pernah dipanggil KPK sebagai saksi dalam dugaan suap proyek pembangunan lapangan tembak PON Riau tahun 2012," ungkap Guche.

Oleh karena itu, kata Guche, Partai Golkar harus mempertimbangkan kembali pencalonan Setya Novanto sebagai ketua umum. Guche menegaskan, sebagai salah satu pilar demokrasi, Partai Golkar harus mengedepankan integritas kader dan citra parpol.

Golkar pun harus bisa meningkatkan kontribusi dan elektabilitas pejabat parpol dalam setiap lembaga negara dengan tidak memilih pemimpin partai dengan rekam jejak yang buruk.

"Sudah saatnya Golkar dinahkodai oleh tokoh yang mumpuni, memiliki integritas yang teruji dan mengutamakan kepentingan rakyat," tutur Guche.

Selain itu Guche juga akan melaporkan catatan dan temuan yang dimiliki oleh Barisan Pemuda-Mahasiswa NTT ke komite etik Munaslub Partai Golkar.

Kompas TV Caketum Golkar "Berduit"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com