Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung dan Kapolri Dituntut Tuntaskan Kasus BLBI yang Mangkrak

Kompas.com - 01/05/2016, 17:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat penegak hukum, khususnya Kejaksaan dan Polri, diminta menuntaskan pengusutan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang mangkrak di tingkat penyelidikan maupun penyidikan.

Menurut Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho, Presiden Joko Widodo harus tegas meminta Jaksa Agung M Prasetyo dan Kapolri Jenderal Badrodin Haitu untuk melanjutkan perkara tersebut.

"Catatan Kejagung, ada 38 debitur BLBI yang 'nyangkut'. Saya khawatir nanti SP3," ujar Emerson di sekretariat ICW, Jakarta, Minggu (1/5/2016).

Emerson mengatakan, biasanya Polri dan Kejagung tidak mengumumkan perkara yang dihentikan sehingga publik tidak tahu akhir dari pengusutan kasus BLBI.

Selain itu, ICW juga meminta agar perkara yang pernah dihentikan penyidikannya untuk dibuka kembali jika ditemukan kejanggalan.

"Saya pikir SP3-nya bisa dibatalkan dan diusut lagi," kata Emerson.

Ke depannya, perlu ada tim yang kredibel dalam mengusut perkara ini. Jangan sampai muncul lagi kasus ada jaksa yang melindungi tersangka BLBI, seperti jaksa Urip Tri Gunawan.

Oleh karena itu, kata Emerson, tim tersebut juga harus disupervisi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, lembaga antirasuah itu diminta juga terlibat untuk membuka kembali kasus BLBI yang sempat tenggelam.

"KPK sebaiknya tidak ragu terlibat dalam kasus BLBI. Dia bisa ambil alih kasus BLBI kelas kakap yang dihentikan kejaksaan," kata Emerson.

Lagipula, KPK pernah menangani kasus BLBI di tingkat penyelidikan sejak tahun 2008 hingga KPK jilid III. Bahkan, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta KPK agar tidak ragu mengambil alih perkara korupsi BLBI di Polri dan Kejagung.

Namun, kata Emerson, setelah muncul kriminalisasi terhadap KPK, kasus BLBI tidak pernah muncul lagi.

"Semoga Jokowi tidak lupa penanganan kasus ini. Perlu ada keberanian buka kembali kasus BLBI. Satu-satunya harapan ada di KPK," kata Emerson.

Kompas TV Memburu Buronan Kakap- Satu Meja Eps 140 bagian 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com