Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Uang Surabaya Sepersepuluh Jakarta, tetapi Pendidikan dan Kesehatan Bisa Gratis

Kompas.com - 23/04/2016, 20:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Risma Tri Rismaharini menyampaikan, dengan anggaran Rp 7,9 triliun per tahun, pihaknya dapat menggratiskan fasilitas pendidikan dan kesehatan.

Menurut Risma, anggaran Rp 7,9 triliun itu jauh lebih kecil dari anggaran Pemprov DKI Jakarta. 

"Uangnya Jakarta Rp 78-79 triliun, saya sepersepuluhnya. Tetapi orang Surabaya pendidikan gratis, kesehatan gratis, kemudian lansia miskin dan orang cacat dapat makanan setiap hari, 24 jam ambulans dan mobil jenazah gratis," ujar Risma di Jakarta, Sabtu (23/4/2016).

Tak hanya itu, Surabaya juga memiliki lebih dari 1.000 perpustakaan yang tersebar di berbagai kampung.

(Baca: Risma Kerap Diancam Akan Dibunuh karena Benahi Sistem Birokrasi)

Selain itu, kata Risma, Surabaya punya puluhan tempat belajar untuk anak-abak kurang mampu dengan fasilitas komputer.

Menurut Risma, pembangunan itu dilakukannya dengan penghematan. "Kalau aku tidak melakukan penghematan, dari mana dapat uang itu," ucap dia.

Per tahunnya, kata dia, Pemkot Surabaya mampu menghemat 20 hingga 25 persen anggaran.

Risma mengatakan, pemerintahannya tidak pernah menghabiskan anggaran dalam setahun karena masih ada sisa penghematan.

(Baca: Cara Risma Biasakan Anaknya Jujur soal Uang)

Setidaknya, mereka menyisihkan anggaran Rp 1 triliun per tahun. Risma juga menempatkan pengamen di tempat yang tertib, seperti di taman-taman.

Bahkan, mereka dibayar Rp 2 juta setiap kali memainkan lagu. "Kemudian uangnya kita kembalikan ke masyarakat. Sekarang Surabaya sudah enggak banjir. Saya dapat uang dari mana kalau enggak penghematan itu," kata Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com