Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ormas Minta Yusron Dicopot dari Jabatan Dubes karena Dianggap Provokatif

Kompas.com - 01/04/2016, 20:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Relawan Basuki Tjahaja Purnama Mania atau "Batman" menganggap komentar Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra di akun media sosialnya memprovokasi netizen yang membacanya.

Yusron dianggap tidak layak menjadi pejabat yang mewakili pemerintah. Sehingga, "Batman" meminta Yusron dicopot.

"Hukuman yang pantas pecat, tarik, ganti yang punya akhlak, moral," ujar Ketua "Batman", Immanuel Ebenezer Gerungan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (1/4/2016).

"Kami memberikan pelajaran, pejabat seharusnya mendidik masyarakat, bukan mengeruhkan masyarakat," kata dia.

Selaku pejabat, kata Eben, Yusron semestinya memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Menurut dia, apa yang dilakukan Yusron justru menunjukkan adanya ujaran kebencian melalui media sosial.

"Bangsa dibangun oleh seluruh etnis. Jika melontarkan kata-kata kebencian, tidak pantas sebagai warga negara," kata Eben.

Eben menganggap pernyataan Yusron justru membuat Pilkada DKI Jakarta memanas.

Alih-alih membuat kontenstasi demokrasi itu tenang, malah memicu keributan lantaran komentar bernada SARA mengenai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Pilkada DKI panas dan jelas minta menjaga sopan santun etika dan ketenangan. Yusron justru bikin onar melakukan tindakan tidak pantas, provokasi," kata dia.

Yusron sempat berkicau di akun Twitter-nya, @YusronIhza_Mhd. Dalam kicauannya, Yusron menyoroti kepemimpinan Ahok yang ia anggap arogan.

Menurut Yusron, kepemimpinan Ahok yang arogan berpotensi membahayakan masyarakat kecil yang beretnis sama dengan Ahok.

Pernyataannya itu menambahkan pernyataan mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang juga sempat melontarkan hal yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com