Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tidak Pernah Kalah Melawan Pembajakan

Kompas.com - 01/04/2016, 05:35 WIB

 

Dor, dor, dor.... Hanya dalam hitungan menit, Pasukan Khusus Anti Teroris Indonesia telah menguasai DC-9 Garuda Woyla di Bangkok, Muangthai.

Para sandera kemudian dibebaskan setelah Pasukan Khusus Anti Teroris Indonesia tanpa kompromi menyerbu masuk kabin pesawat dan menembak langsung para pembajak pesawat tersebut.

Sebelumnya, pesawat GA-206 DC-9 itu dibajak saat terbang dari Palembang menuju Medan. Pembajak sempat meminta otoritas bandara Malaysia untuk mengisi bahan bakar di Malaysia sebelum akhirnya diterbangkan ke Bangkok.

Pembajakan atas pesawat DC-9 Garuda Woyla itu ditumpas oleh Pasukan Khusus Indonesia pada hari Selasa (31/3/1981) pukul 02.36.

Tidak sembarang pasukan yang berangkat. Bahkan, Asisten Intelijen Departemen Hankam Letnan Jenderal TNI LB Moerdani terbang ke Bangkok untuk memimpin langsung operasi tersebut.

Kompas/Kartono Ryadi Putera dari Abidin Usman, salah satu sandera anak-anak dalam drama pembajakan pesawat DC-9 Garuda Woyla, sedang menuruni tangga pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (31/3/1981).
Kehadiran LB Moerdani di Bangkok mengirimkan sinyal terhadap siapa pun untuk tidak main-main dengan Indonesia.

Muangthai tentu sempat reaktif dengan kehadiran Benny. Namun, ketika DC-9 Woyla dibawa lari ke Bangkok tentu saja hal itu menjadi kepentingan Indonesia.

Dari Senayan, Kompas, Selasa, 31 Maret 1981, mengutip pernyataan anggota DPR dari Fraksi Persatuan Pembangunan, HM Amin Iskandar.

Kata Amin, terorisme dengan dasar dan dalih apa pun juga tidak dapat dibenarkan dan harus dikecam.

"Kejadian ini bukan hanya memprihatinkan, melainkan juga membuat kita marah," kata Amin.

Ketua Fraksi PDI Hardjantho Sumodisastro setuju jika pemerintah bertindak tegas terhadap pembajak. Dia berpendapat jika pemerintah tidak tegas, kejadian serupa akan terulang.

Namun, pemerintah diminta memperhatikan keselamatan penumpang DC-9 Garuda itu sebelum kemudian menumpas habis teroris hingga ke akar-akarnya.

Sikap pemerintah saat itu kemudian sangat tegas. Satu pesawat diterbangkan dari Halim dengan membawa Pasukan Khusus Anti Teroris. Ke mana pun DC-9 Garuda diterbangkan, ke situ pula tentara Indonesia akan mengejar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com