Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dianggap Sindir SBY soal Hambalang, Apa Kata Ruhut?

Kompas.com - 20/03/2016, 11:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul tidak mempermasalahkan sidak Presiden Jokowi ke proyek wisma atlet Hambalang, yang pembangunannya mangkrak dan menjadi lahan korupsi pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ruhut tidak menganggap kunjungan itu sebagai sindiran kepada SBY. "Kalau sindiran itu kan kata provokator," ujar Ruhut saat dihubungi, Minggu (20/3/2016).

Menurut dia, proyek Hambalang mangkrak dan terbengkalai pada era SBY karena Ketua Umum Partai Demokrat itu menghormati proses hukum yang tengah berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Jika proyek dilanjutkan, ada kekhawatiran bisa menghilangkan alat bukti dan mengganggu proses hukum yang tengah berjalan.

"Kita hormati KPK, karena belum inkracht jadi menunggu dulu. Bukannya pemerintah tak mau melanjutkan," ujar anggota Komisi III DPR ini.

Ruhut pun mendukung Jokowi jika ingin melanjutkan proyek yang kini dipenuhi alang-alang itu. Ruhut menegaskan, sejauh ini partainya adalah penyeimbang. Jika memang segala yang dikerjakan pemerintahan Jokowi baik untuk rakyat, maka hal tersebut akan didukung.

Sebaliknya, jika pemerintah mengambil kebijakan yang tidak tepat, maka Demokrat akan mengkritisi dan memberi solusi.

"Kalau Jokowi mau melanjutkan, kita enggak tahu dananya dari mana, silakan saja. Kita positif thinking saja. Kita tidak mau diadu domba," ujar Ruhut yang sempat menjadi tim sukses Jokowi saat pilpres 2014 lalu.

Sejumlah petinggi Demokrat ditetapkan sebagai tersangka atas korupsi di proyek Hambalang yang memakan dana Rp 2,7 miliar itu pada 2013 lalu. Mereka antara lain mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Selain itu, ada pula tersangka dari unsur pejabat pemerintahan, yakni mantan Direktur Operasional I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mukhamad Noor dan mantan Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusnidar.

Belakangan, KPK juga menetapkan Andi Zoelkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng sebagai tersangka.

Kompas TV Tinjau Proyek Hambalang, Jokowi Geleng-geleng Kepala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com