Perusahaan taksi seperti Blue Bird dan Express adalah aset. Mereka pembayar pajak. Jika diperlukan, pemerintah harusnya bisa mendampingi mereka untuk bisa memiliki keahlian dan peluang yang sama di kancah dunia digital.
Memang faktanya, bagi kebanyakan orang, berkah ekonomi digital ini belum bisa diraih karena banyak faktor penghambat barrier di sana sini. Salah satunya adalah akses infrastruktur dan akses pengetahuan yang minim.
Kesenjangan digital bisa berupa ketiadaan akses internet di pedesaan, bisa pula berupa ketiadaan pengetahuan tentang dunia digital yang banyak terjadi di perkotaan. Skill digital dibutuhkan dan itu semua memerlukan pendidikan, tak bisa instan.
Untuk menyambut masa depan, mau tidak mau, pemerintah harus memperkuat regulasi untuk meyakinkan aturan yang fair untuk semua. Aturan yang jelas akan membuat pebisnis baru berdatangan dan pada akhirnya menciptakan lapangan kerja baru.
Medan laga yang setara, sama-sama membayar pajak, dan juga sama-sama berkompetisi membuat aplikasi terbaik, tanpa harus main belakang untuk memprovokasi pemerintah agar memblokir aplikasi pesaing.
Ekonomi digital bukanlah masa depan, ekonomi digital itu kini sudah datang dan tak akan terbendung. Mau menyambutnya? Atau memblokirnya?