Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam Perpanjang Operasi Penumpasan Kelompok Teroris Santoso

Kompas.com - 09/03/2016, 17:42 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Operasi gabungan TNI-Polri untuk mengejar kelompok teroris Santoso di Sulawesi Tengah dengan nama sandi Operasi Tonimbala 2016 diperpanjang hingga September 2016 mendatang.

Sebelumnya, Operasi Tinombala tahap awal digelar selama tiga bulan sejak Januari 2016, dan berakhir hari ini. Operasi itu melibatkan sedikitnya 2.500 pasukan.

Perpanjangan operasi Tinombala 2016 tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, saat melakukan kunjungan kerja di Poso, Rabu (9/3/2016).

Meski diperpanjang dengan durasi waktu dua kali lipat, Luhut belum memastikan berapa besar jumlah penambahan pasukan.

"Untuk personel tambahan, nanti kita lihat," ucap Luhut Binsar Panjaitan.

Dia menjelaskan, perpanjangan operasi kembali dilakukan mengingat belum tuntasnya gangguan keamanan dari kelompok Santoso.

Kelompok itu hingga kini belum juga berhasil ditumpas. Santoso sebagai target utama juga belum dapat ditangkap.

Luhut mengharapkan dukungan masyarakat untuk ikut membantu aparat keamanan dalam menumpas jaringan teroris kelompok Santoso.

"Selain aparat TNI-Polri, dukungan pemda serta seluruh masyarakat Poso sangat dibutuhkan untuk membantu dalam penuntasan kelompok Santoso," kata Luhut.

Selama tiga bulan pelaksanaan Operasi Tinombala 2016, tim gabungan TNI-Polri berhasil menangkap beberapa orang anggota kelompok Santoso yang masuk dalam daftar daftar pencarian orang kepolisian.

Tim gabungan juga telah mengamankan ratusan jenis barang bukti yang selama ini diduga sebagai milik kelompok Santoso, seperti temuan bom rakitan, senjata api, dan amunisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com