Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Disebut Gagal Eksekusi Labora, Menkumham Akan Beri Penjelasan ke DPR

Kompas.com - 07/03/2016, 15:56 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Hukum dan HAM tidak mempersoalkan rencana pemanggilan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly oleh DPR, terkait kaburnya terpidana pembalakan liar dan pencucian uang Labora Sitorus.

Kemenkumham menilai pemanggilan tersebut adalah hal yang biasa, karena menyangkut tugas DPR.

"Itu sah-sah saja, namanya DPR malu ya, nanti kita akan datang untuk jelaskan," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemenkumham Efendy B Perangin Angin di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Senin (7/3/2016).

(Baca: Kapolda: Labora Menyerahkan Diri karena Kehabisan Bekal)

Efendy menolak jika pelarian diri Labora disebut sebagai kegagalan Kemenkumham dalam melakukan eksekusi tahanan. Ia juga tidak bisa memastikan apakah ada oknum petugas yang bermain dalam pelarian Labora.

"Kemarin itu bukan gagal, dia (Labora) melarikan diri, ada upaya untuk menghindar dari proses hukum," kata Efendy.

Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, mengatakan bahwa Komisi III DPR akan segera rapat pleno untuk menentukan jadwal pemanggilannya Yasonna.

(Baca: Di Mana Labora Sembunyi Selama Jadi Buron?)

Bambang menilai, kaburnya Labora merupakan kesalahan Kementerian Hukum dan HAM. Menurut dia, kepolisian sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Namun, kinerja buruk Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham terus membuat Labora berulah.

Meski Labora akhirnya menyerahkan diri pada Senin dini hari, menurut Bambang, perlu ada evaluasi terhadap Menkumham dan jajarannya.

"Ini 1.000 persen kesalahan Menkumham dan jadi tanggung jawab penuh Menkumham," ucapnya.

Kompas TV Inilah Akhir Pelarian Labora Sitorus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com