Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen TII: Ide Penyatuan Anggaran Bisa Menjaga Kepala Daerah yang "Belak-Belok"

Kompas.com - 06/03/2016, 16:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Dadang Trisasongko setuju dengan wacana penerapan satu sistem penganggaran untuk pemerintah daerah, baik kota atau kabupaten di seluruh Indonesia.

Penerapan kebijakan itu juga harus bersifat mengikat.

"Saya sangat setuju. Ide seperti ini justru demi menghindari korupsi. Ide seperti ini untuk menjaga kepala daerah yang belak-belok atau menyimpang. Selain itu supaya anggaran itu lebih efektif dan efisien," ujar Dadang dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (6/3/2016).

Namun, Dadang berharap kebijakan itu juga mengikat kepala daerah agar melakukannya dengan sungguh-sungguh.

"Misalnya, jika kebijakan ini tak diterapkan, akan mempengaruhi anggaran pusat ke daerah atau lain-lain," lanjut dia.

Dadang melihat, kebijakan seperti ini dapat dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Sebab, Kemendagri lah yang mengurus soal persetujuan anggaran pemerintah daerah.

Dengan demikian, Kemendagri mengetahui mana daerah yang memiliki sistem penganggaran yang baik, mana yang tidak.

Penerapan satu sistem penganggaran seluruh pemerintah daerah harus dikaji terlebih dahulu agar pelaksanaannya lancar. Pemerintah pusat telah melakukan itu. Misalnya, dengan penerapan pengadaan barang dan jasa melalui sistem elektronik di seluruh pemerintah daerah demi mencegah mark up.

Dadang mengatakan, kebijakan semacam itu perlu diperluas bukan hanya soal pengadaan barang dan jasa saja, melainkan juga sistem penganggaran secara umum.

Wacana penerapan satu sistem penganggaran untuk pemerintah daerah, baik kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, diungkapkan oleh Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo.

Usul itu diungkapkan karena Yoyok merasa pembangunan harus dilakukan secara merata, tak hanya parsial per daerah saja. Sementara, kualitas kepala daerah dan dinamika politik daerah-daerah se-Indonesia tidaklah sama sehinga sistem penganggarannya pun berbeda-beda.

"Jika Kemendagri lihat sistem penganggaran daerah ini baik, ya demi pembangunan yang lebih cepat, beri saja perintah, seluruh daerah, jalankan sistem ini," ujar Yoyok, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com