Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Minta Perlindungan Negara untuk Personel Polisi Saat Bertugas

Kompas.com - 01/03/2016, 14:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Anang Iskandar mengatakan, negara perlu memberikan perlindungan kepada anggota Polri dan TNI yang tengah bertugas.

Hal ini menyusul sejumlah kasus di mana polisi dan tentara menjadi korban saat menjalankan tugasnya. 

"Memang soal perlindungan kepada petugas yang sedang melaksanakan penegakan hukum itu, belum ada. Harus ada aturan yang memproteksi aparat kita, juga keluarga mereka," ujar Anang, Selasa (1/3/2016).

Anang mengatakan, negara lain sudah memiliki regulasi mengenai hal itu.

Aparat yang tengah melakukan tugas mendapatkan jaminan dari negara untuk kelanjutan hidupinya dan keluarganya.

"Misalnya, saat melakukan razia di jalan lalu bertemu dengan terduga kelompok teroris kemudian terjadi baku tembak hingga menyebabkan terluka dan gugur," kata Anang.

Ia mencontohkan, pembacokan dua polisi oleh terduga bandar narkoba saat melakukan penggeledahan di Jember, Jawa Timur, pada 25 Februari lalu.

Sebelumnya, anggota Densus 88 terluka saat baku tembak dengan terduga teroris.

“Terkait dengan kasus dugaan teroris, Polri bekerja sama dengan TNI menggelar operasi gabungan. Anggota di lapangan ini juga sudah seharusnya kita proteksi lewat regulasi," kata dia.

Peristiwa lainnya yakni sejumlah anggota Satuan Narkoba Polsek Senen menjadi korban pemukulan saat menggrebek rumah warga di Matraman, Jakarta Timur, akhir Januari lalu.

Dalam keadaan terdesak, dua polisi terpaksa terjun ke kali untuk menghindari amuk massa. Salah satunya adalah Bripka Taufik yang ditemukan tewas di kali depan Kantor PU, banjir kanal Kali Ciliwung, Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat.

Menurut Anang, seharusnya DPR membuat regulasi untuk melindungi aparat di lapangan.

"Minimal asuransilah, sebagai jaminan bagi keluarga. Atau bisa juga hukumannya ditambah, misalnya, jika ada yang menyerang aparat lalu tertangkap, hukumannya ditambah dua kali lipat," kata Anang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

Nasional
PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com