JAKARTA, KOMPAS.com — Netizen tengah ramai membicarakan tayangan di televisi yang disebut terkena sensor.
Pembicaraan itu muncul setelah beredar foto-foto tayangan kartun di televisi yang sebagian tubuhnya kena sensor alias diburamkan.
Hal itu seperti karakter Shizuka dalam kartun Doraemon yang bagian tubuhnya disensor karena memakai bikini.
Contoh lain adalah karakter Sandy Tupai pada kartun Spongebob Square Pants yang juga mengenakan bikini.
Banyak netizen menduga, sensor terhadap tayangan kartun tersebut atas kebijakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPI Pusat Agatha Lily mengatakan bahwa lembaganya tidak memiliki kebijakan untuk melakukan sensor terhadap program kartun dan animasi.
"Tidak pernah kami minta melakukan blur atau pengaburan gambar animasi seperti itu. Kami tidak ada kebijakan itu," kata Agatha saat dihubungi, Selasa (23/2/2016).
Meski sensor atau pemotongan gambar dilakukan oleh lembaga sensor film, lanjut Agatha, tetapi lembaga penyiaran memiliki kewenangan untuk melakukan quality control (QC) berupa editing atau pengaburan jika ada yang dianggap tak layak tayang.
Adapun mengenai kriteria gambar-gambar yang harus disensor, kata dia, di antaranya jika gambarnya memperlihatkan bagian tubuh yang tidak pantas, khususnya perempuan dewasa.
Selain itu, gambar kekerasan dan sadisme, seperti adegan pemukulan, menusuk, menendang, dan menembak hingga keluar darah.
"Bahkan program dewasa saja darah enggak boleh, apalagi tayangan anak," kata Agatha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.