JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memeriksa Gubernur Banten Rano Karno sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dalam pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Banten tahun 2016.
Ia diperiksa untuk tersangka Direktur PT Banten Global Development Ricky Tampinongkol.
"Saya jadi saksinya Pak Ricky," jawab Rano saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Rano pernah diperiksa penyidik pada Kamis (7/1/2016). Setelah diperiksa, Rano mengaku mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 10 miliar dari beberapa anggota DPRD Banten kepada Ricky Tampinongkol.
Permintaan uang tersebut berkaitan dengan penyediaan anggaran pembentukan bank daerah Banten dalam APBD. (baca: Rano Karno Sebut Ada Permintaan Rp 10 Miliar dari DPRD Banten ke PT BGD)
"Ricky pernah sampaikan ada permintaan 10 miliar dari Dewan. Saya bilang, jangan didengerin," ujar Rano ketika itu.
Rano mengatakan, permintaan uang dilakukan sekira dua hingga tiga bulan yang lalu. Namun, Rano tidak mengetahui akhirnya uang tersebut diberikan sehingga Ricky dan dua anggota DPRD Banten dijerat KPK. (baca: Soal Duit dari Adik Atut, Rano Karno Anggap Isu Lama yang Kembali "Dimainkan")
Dalam kasus ini, Ricky diduga menyuap Ketua Komisi III DPRD Banten dari Fraksi PDI Perjuangan Tri Satya Santoso dan Wakil Ketua DPRD Banten dari Fraksi Partai Golkar SM Hartono, untuk memuluskan pembentukan bank daerah baru di Banten yang telah tercantum dalam Rancangan APBD 2016.
Saat tangkap tangan, KPK menyita uang sebesar 11.000 dollar AS dan Rp 60 juta. KPK menduga pemberian tersebut bukan pertama kalinya dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.