JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi memeriksa 33 saksi dalam peristiwa pengeboman dan penembakan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) lalu.
Ada saksi yang mengaku sempat dipeluk salah satu pelaku. Ada juga saksi yang tertembus peluru pelaku.
Berikut keterangan saksi-saksi yang dihimpun Kompas.com berdasarkan rangkuman laporan kepada Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti atas peristiwa tersebut.
1. Saksi korban berinisial AT
Dia adalah sekuriti gedung setempat. AT sedang menjalankan piket patroli di depan kafe Starbucks. Sekitar pukul 10.30 WIB, AT melihat seorang pria masuk ke dalam kafe melalui pintu samping.
"Pelaku kemudian mencoba memeluk korban (AT). AT lalu berteriak dan menghindar. Seketika pelaku meledakkan diri," demikian dituliskan dalam laporan itu.
2. Saksi korban berinisial SM, warga negara Austria
SM datang ke kafe Starbucks, Sarinah, sekitar pukul 10.15 WIB. Rencananya, dia ingin meeting dengan TAQ, warga negara Kanada keturunan Alzazair, di kafe tersebut. Namun, bom tiba-tiba meledak di dalam kafe.
Dia menderita luka bakar di tangan kanan dan lengan kiri. Sekujur tubuhnya terkena pecahan kaca. Dua baut tersangkut di paha kirinya.
"Belakangan, dia mendapatkan informasi bahwa Mr TAQ sudah meninggal dunia," demikian dituliskan dalam laporan itu.
3. Aiptu DM
Sekitar pukul 08.45 WIB, dia menilang seorang pelanggar lalu lintas dari depan Kedutaan Besar Jepang. Aiptu DM lalu membawanya ke pos polisi dekat Sarinah.
Sesampainya di pos, DM melihat dua tas ransel hitam dan dua kotak minuman kemasan di atas meja. Barang-barang itu mencurigakan bagi DM, terutama kotak minuman kemasan. Sebab, di salah satu sisinya terdapat benjolan.
"Sekitar pukul 09.00 WIB, DM mendengar ledakan dari arah Starbucks. DM hendak menghubungi petugas lain. Namun, belum sempat dia lakukan, pos polisi sudah meledak," demikian dituliskan dalam laporan itu.
4. Aiptu Sd
Sd sedang berada samping Gedung Bawaslu. Ia mendengar suara ledakan pertama dan kedua, yakni di kafe Starbucks dan pos polisi dekat Sarinah.
Sekitar dua menit kemudian, dia mendengar ada suara tembakan. Dia pun berlari untuk mencari tempat aman.
"Namun, baru beberapa langkah, korban (Sd) merasa punggungnya panas. Korban baru menyadari terkena tembakan satu kali," demikian dituliskan dalam laporan itu.
Sd melihat pelaku yang menembak berciri-ciri menggunakan topi hitam, kaus biru, jins biru, menggunakan ransel, dan menenteng senjata api jenis FN.
5. Brigadir St
Sekitar pukul 11.00 WIB, St mendatangi lokasi ledakan pertama. Namun, baru sampai jalur transjakarta depan Starbucks, dia mendengar suara letusan senjata api.
Setelah itu, St merasakan panas di bahu kiri. Setelah memeriksa, St tersadar bahwa dirinya terkena tembakan.
"Kemudian St menoleh ke belakang dan melihat pelaku di belakangnya dengan mengacungkan senjata FN menghadap ke Sarinah. Korban (St) berlari ke arah Bawaslu dan meminta pertolongan," demikian dituliskan dalam laporan itu.
Teror di seputar Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, terjadi pada Kamis siang. Dalam peristiwa tersebut, 33 orang menjadi korban.
Dari jumlah itu, delapan orang meninggal dunia, dan 25 orang mengalami luka. Dari delapan orang yang meninggal, polisi baru dapat mengidentifikasi empat jenazah sebagai pelaku teror dan tiga jenazah sebagai warga sipil.
Adapun satu jenazah belum dipastikan, apakah warga sipil atau pelaku.
Pascateror itu, Densus 88 menangkap 12 orang. Mereka diduga kuat terlibat dengan aksi teror di seputar Sarinah. Mereka ditangkap di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.