Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Kementerian oleh Menteri Yuddy Dinilai Sarat Pesan Politik

Kompas.com - 13/01/2016, 17:01 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi pada Desember lalu menerbitkan rapor akuntabilitas kinerja kementerian dan lembaga. 

Pakar komunikasi politik Universitas Bengkulu, Lely Arrianie Napitupulu, menilai, ada pesan-pesan politik yang ingin disampaikan Yuddy dengan menerbitkan evaluasi tersebut.

Hal tersebut, menurut Lely, dilihat dari tiga hal, yaitu substansi dari informasi yang dihadirkan, setting atau tempat informasi disebarkan, dan fungsi yang dijalankan oleh Yuddy sebagai Menpan-RB.

Lely menambahkan, wajar jika beberapa menteri "kebakaran jenggot". Sebab, setting disampaikan secara tidak tepat saat isu reshuffle kabinet beredar di masyarakat.

"Cara (Yuddy) menyampaikan komunikasi politik itu salah. Komunikasi politik bukan hanya menyampaikan, melainkan juga menukarkan pesan politik," ujar Lely dalam acara diskusi di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).

"Yang disampaikan Menpan-RB adalah pesan politik," kata dia.

Adapun persoalan lain, lanjut dia, mengapa Yuddy yang menyampaikan hasil evaluasi tersebut, dengan situasi nilai kementerian yang dipimpinnya lebih tinggi dari sejumlah kementerian dan lembaga lain yang hanya memperoleh nilai 50.

"Itu yang jadi soal. Bising-bising komunikasi politik itu terjadi ketika pesan tidak disampaikan secara langsung kepada orang yang berhak menyampaikan," kata Lely.

Senada dengan Lely, Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto, juga mempermasalahkan timing atau waktu penyampaian evaluasi kinerja tersebut yang berbarengan dengan bergulirnya isu reshuffle kabinet.

Menurut Gun Gun, informasi tersebut memang harus disampaikan kepada publik sebagai bagian dari akses kebebasan informasi, tetapi harus disampaikan dalam momentum yang tepat.

"Ini yang disebut sense of politic pada saat kemudian sebuah informasi yang punya dampak politis itu dipublikasikan ke media," ujar Gun Gun.

Namun, ia melihat penyampaian evaluasi kinerja kementerian tersebut sebagai hal positif.

Menurut Gun Gun, seharusnya kementerian dan lembaga yang diberi penilaian buruk melakukan semacam evaluasi kekurangan-kekurangan agar bisa menjadi instansi yang lebih baik.

"Yang harus direspons bukan mempertanyakan rilis tersebut, melainkan melakukan semacam self control bahwa lembaga-lembaga yang dinilai CC itu harus melakukan semacam evaluasi diri," ujar Gun Gun.

Gaduh

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com