Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Jokowi, PPP Sampaikan Rencana Gelar Muktamar Islah

Kompas.com - 12/01/2016, 20:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya, Emron Pangkapi, menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa perselisihan kepengurusan PPP dapat diselesaikan melalui muktamar islah.

"Mengapa dilakukan muktamar islah? Karena PPP mengalami berbagai konflik internal. Tidak menguntungkan kita secara nasional karena partai yang bergejolak tersebut," kata Emron seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (12/1/2016).

Emron menuturkan, SK kepengurusan PPP hasil Munas Surabaya telah dicabut oleh Menkumham pada Januari 2016. Sementara pengurus PPP hasil Muktamar Surabaya yang dipimpin Djan Faridz sampai saat ini tidak disahkan pemerintah.

(Baca: Kemenkumham Hanya Cabut SK PPP, Tak Akui Kepengurusan Mana Pun)

Oleh karena itu, Emron berpendapat kepengurusan PPP yang sah saat ini adalah pengurus hasil Muktamar Bandung tahun 2011 dengan Suryadharma Ali sebagai ketua umum dan Romahurmuziy selaku sekretaris jenderalnya.

Namun demikian, lanjut dia, penentuan kepemimpinan PPP masih menemukan masalah karena Suryadharma Ali sedang terjerat kasus korupsi.

Maka dari itu, DPP PPP hasil Muktamar Bandung menggelar rapat dan memutuskan Emron menjadi pelaksana tugas ketua umum dengan tugas pokok menyelenggarakan muktamar islah. Emron menargetkan muktamar islah tersebut digelar pada Januari 2016.

(Baca: Kubu Djan: Romy Gagal Paham Sebut PPP Kembali ke Muktamar Bandung)

"Melibatkan Pak Djan Faridz dan kawan-kawan karena kader di sana adalah kawan kami juga," ungkapnya.

Hari ini, Presiden Joko Widodo memanggil pimpinan PPP dari kedua kubu. Jokowi ingin perselisihan partai politik segera diselesaikan supaya dapat bersama-sama membantu menjalankan program kerja pemerintah.

Kompas TV Kisruh PPP, Menkumham: Islah Itu yang Terbaik!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com