Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Mundur dari Pimpinan DPR RI, Fahri Hamzah Beri Klarifikasi ke BPDO PKS

Kompas.com - 11/01/2016, 22:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah membenarkan bahwa dirinya diperiksa oleh tiga orang dari Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS, Senin (11/1/2016) malam.

Pemeriksaan tersebut menyusul laporan dari Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mardani Ali Sera serta Ketua DPP PKS Bidang Politik Hukum dan HAM Al Muzzammil Yusuf bahwa Fahri dianggap terlalu berlebihan membela Setya Novanto.

Dalam laporan tersebut, BPDO merekomendasikan Fahri mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR RI.

Fahri pun menjadikan pemeriksaan tersebut sebagai ajang klarifikasi dirinya.

"Saya punya kesempatan untuk menjelaskan kepada beliau (BPDO) soal bagaimana posisi pejabat publik," ujar Fahri di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Nomor 82, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin malam.

"Saya tidak bisa mundur begitu saja. Ini bukan jabatan yang diberikan partai sepenuhnya. Ini jabatan yang dipilih lewat paripurna," kata dia.

Menurut Fahri, rekomendasi BPDO supaya dirinya mundur dari pimpinan wakil rakyat juga dilandaskan pada pendapat pribadi kedua pelapor.

Hal tersebut, kata Fahri, tidak sesuai dengan mekanisme yang ada. Apalagi, permintaan pengunduran dirinya dari jabatan pimpinan DPR RI itu tak melalui surat resmi, tetapi hanya lisan.

Hal tersebut membuat yakin Fahri bahwa permintaan itu belum menjadi keputusan final.

Selain itu, Fahri juga memberikan keterangan soal konstelasi politik yang diduga Fahri menjadi penyebab dirinya disudutkan.

Fahri berharap segala klarifikasi dan penjelasannya kepada BPDO itu dapat menyelesaikan persoalan.

"Mudah-mudahan ini bisa dijadikan bahan untuk clearance masalah di dalam," ujar Fahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com