Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Polwan Rahma Jalankan Misi Perdamaian di Darfur

Kompas.com - 29/12/2015, 09:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wajah Inspektur Polisi Satu (Iptu) Rahmaningtyas sumringah ketika menyalami pejabat tinggi kepolisian di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Senin (28/12/2015).

Ia menjadi satu-satunya polisi wanita di antara barisan polisi laki-laki tergabung ke dalam kontingen satgas Formed Police Unit (FPU) Indonesia VII dan Individual Police Officer (IPO).

Kontingen itu sebelumnya bertugas dalam misi perdamaian PBB di Darfur, Sudan, selama setahun.

Rahma merupakan satu dari lima polwan yang ditugaskan Polri di wilayah tersebut. Penugasan itu merupakan permintaan langsung dari Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

"Saya mulai bertugas di sana Agustus 2014 lalu. Awalnya cuma enam bulan, lalu diperpanjang lagi enam bulan. Jadi saya dua periode di sana," kata Rahma.

Dalam menjalankan tugasnya, ia bertindak sebagai Gender Officer and Child Protection IPO yang ditugaskan di Ibu Kota Darfur Selatan, Nyala. Kawasan itu terletak di wilayah barat daya Sudan.

"Di sana saya patroli ke kantor-kantor polisi. Ngecek, ada kasus yang berhubungan sama anak-anak dan perempuan enggak. Terus kita kasih mentoring, udah bener apa belum penanganan yang dilakukan polisi di sana terhadap kasus perempuan dan anak-anak," ujar dia.

Selain mengecek laporan di kantor polisi, Rahma juga mengecek kondisi penjara-penjara yang terdapat di wilayah penugasannya.

Jika mendapati adanya kesalahan prosedur dalam penanganan narapidana, khususnya perempuan dan anak-anak, maka ia akan melaporkan hal tersebut ke pemerintah lokal dan PBB.

Setelah itu, PBB akan memberikan masukan kepada pemerintah Sudan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Kendala dan tantangan

Rahma mengaku, banyak kendala dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Hal itu tidak terlepas karena adanya gap antara masyarakat dan polisi di sana.

Berbeda dengan kondisi di Indonesia, di mana masyarakat dapat bersahabat dengan petugas kepolisian.

"Mereka enggak mau lapor ke polisi dan ada rasa ketidakpercayaan masyarakat kepada polisi," kata dia.

Dari sekian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, menurut dia, kasus pemerkosaan paling banyak terjadi di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com