Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Rencanakan Pengeboman hingga Pembakaran pada Malam Natal

Kompas.com - 21/12/2015, 17:10 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sembilan terduga teroris ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri selama tiga hari terakhir. Mereka diduga akan melancarkan aksinya pada saat malam Natal dan pergantian Tahun Baru 2016.

Dari keterangan yang dihimpun kepolisian, para terduga teroris itu tak lagi menggunakan istilah "calon pengantin" bagi mereka yang akan melancarkan aksi bom bunuh diri. Mereka mengganti istilah itu dengan "konser".

Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, ada sejumlah bentuk serangan yang akan dilakukan para terduga teroris tersebut.

(Baca: Kapolri Sebut Sembilan Terduga Teroris Incar Pejabat Negara dan Petinggi Polri)

"Bisa aksi teror, bisa aksi kekerasan; pembakaran dan sebagainya," kata Badrodin di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (21/12/2015).

Rencana serangan itu sebelumnya telah disusun pada satu pola komunikasi tertentu. Meski begitu, Badrodin enggan mengungkap pola komunikasi yang mereka bangun.

"Serangannya banyak. Bentuknya ada yang masif, ada yang tunggal, ada yang berantai," kata dia.

(Baca: Kelompok Teroris Ubah Istilah "Calon Pengantin" Menjadi "Konser")

Dia menambahkan, para terduga teroris itu hendak menyasar sejumlah target, mulai dari pejabat negara, pejabat kepolisian, anggota dan eks Densus 88, obyek vital dan pusat keramaian, hingga kelompok Islam tertentu, seperti Syiah.

Sementara itu, Badrodin enggan mengungkapkan apakah pola serangan yang akan mereka lakukan seperti pada serangan teror di Paris. Hal itu menyusul perubahan istilah di antara mereka dari "calon pengantin" menjadi "konser".

"Itu bahasa sandi ya, banyak artinya," kata Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com