Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Medan Sulit Ditempuh, Distribusi Logistik Pilkada Juga Pakai Kuda

Kompas.com - 08/12/2015, 18:15 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2015 mengalami sejumlah hambatan. Salah satunya dalam hal distribusi logistik.

Kepala Biro Logistik Sekretariat Jenderal KPU, Farida Fauzia mengatakan, salah satu daerah yang mengalami hambatan distribusi adalah Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. 

Karena medan yang sulit ditempuh, logistik pilkada ke daerah tersebut perlu diantar menggunakan kuda dan dengan berjalan kaki.

"Distribusi dengan jalan kaki dan kuda karena tidak bisa ditempuh dengan kendaraan lain," ujar Farida di Kantor KPU Pusat, Selasa (8/12/2015).

Selain di Kecamatan Tempurejo, kesulitan juga dialami KPU dalam melakukan distribusi logistik Pilkada ke Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.

Distribusi ke daerah tersebut harus dilakukan menggunakan rakit sebagai satu-satunya alat transportasi melewati Sungai Bengawan Solo.

Namun, Farida memastikan, logistik bisa tiba di semua daerah sesuai jadwalnya, yaitu H-1 sudah tiba di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Pastinya (sudah tiba). Karena tidak ada laporan yang mengalami hambatan," kata Farida.

Hambatan distibusi logistik Pilkada juga sempat terjadi di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua.

Dari 51 distrik, sempat terjadi keterlambatan pengiriman logistik pada satu distrik, yaitu distrik Amungme.

Namun, pada pukul 10.55 WIB, Farida memastikan distribusi ke Amungme juga telah terkirim.

"Distrik Amungme karena cuaca buruk, sehingga pesawat tidak bisa terbang," ujar Farida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com