Didik menuturkan, mayoritas penduduk di Kabupaten Keerom adalah etnis Jawa. Karena daerah tersebut multietnis, maka rawan pecah konflik saat pilkada.
"Keerom itu salah satu kabupaten yang paling 'hot' di Papua. Karena daerah perlintasan, OPM (Organisasi Papua Merdeka) sering bergerak," tutur Didik di Jakarta, Sabtu (5/12/2015).
Karena kondisinya yang rawan pecah konflik tersebut, kata Didik, maka aparat seringkali dikonsentrasikan ke sana dan menyebabkan pengamanan di daerah-daerah lain menjadi kurang.
Padahal, jika terjadi keributan di Keerom, Didik menambahkan, seringkali keributan juga akan menjalar ke Jayapura.
"Ketika konsentrasi pasukan di situ banyak, daerah lain kan kosong dan enggak ada yang jaga. Itu harus dipikirkan masak-masak oleh aparat penegak hukum," ujar dia.
Didik mengaku tak khawatir dengan daerah lain selain Papua. Adapun daerah lain yang menurutnya mungkin timbul konflik selain Papua adalah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Papua memang pada pilkada sebelumnya selalu pecah konflik pasca-penetapan pemenang pilkada.
"Pengamanan di sana paling penting bukan saat pemungutan suara, tapi pada saat penetapan nanti," kata Didik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.