Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Perlu Bukti Otentik Rekaman, tapi Jangan Lagi Persoalkan Substansi"

Kompas.com - 04/12/2015, 01:02 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Hakim Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Akbar Faisal meminta Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memastikan waktu penyerahan barang bukti otentik.

Barang bukti otentik itu berupa rekaman pembicaraannya dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha M Riza Chalid.

Permintaan tersebut diutarakan Akbar sebelum Wakil Ketua Majelis MKD Junimart Girsag mempersilahkan Maroef meninggalkan ruangan sidang.

"Saya minta saksi (Maroef) bisa memastikan kapan bisa menyerahkan alat bukti otentik. Saya tidak mau lagi ada permasalahan soal substansi," ujar Akbar dalam sidang MKD di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (4/12/2015) dini hari.

Sebelumnya, Junimart yang memimpin sidang MKD sejak Kamis siang, menyatakan bahwa saksi memberikan keterangan tanpa disertai alat bukti berupa rekaman otentik. Hal tersebut diminta untuk dicatat dalam berita acara persidangan.

Maroef sendiri belum bisa menyerahkan bukti otentik, karena alat bukti tersebut telah diserahkan kepada Kejaksaan Agung.

Ia pun mengaku belum biasa memastikan kapan dapat menghadirkan alat bukti itu ke hadapan Majelis MKD.

"Mengenai menghadirkan barang bukti, itu bisa, hanya saya belum tahu kapan," kata Maroef.

Meski demikian, Akbar akhirnya menerima pertimbangan hakim lainnya, bahwa saksi tidak dapat dipaksakan untuk menghadirkan barang bukti.

Namun, Akbar meminta Majelis MKD untuk tidak mempersoalkan substansi masalah yang ada di dalam rekaman pada persidangan berikutnya.

"Oke tidak perlu alat bukti otentik dihadirkan, tapi jangan mempersoalkan lagi susbstansi rekaman," kata Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Nasional
PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

Nasional
Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com