Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma dan Yoyok Terima Bung Hatta Anti Corruption Award 2015

Kompas.com - 05/11/2015, 21:48 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menerima penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) 2015. Selain Risma, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo juga menerima penghargaan tersebut.

Pemberian penghargaan dilangsungkan di Financial Club, Graha Niaga, Jakarta, Kamis (5/11/20115) malam.

Hadir dalam proses pemberian penghargaan itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Buysro Muqoddas.

Anggota Dewan Juri BHACA Zainal Arifin Mochtar mengatakan, sebelumnya ada 16 tokoh yang dicalonkan mendapatkan penghargaan tersebut.

Namun, setelah menjalani proses penilaian, akhirnya Risma dan Yoyok ditetapkan sebagai penerima penghargaan.

"Kami melakukan riset di lapangan, wawancara mendalam terhadap tokoh masyarakat yang diannggap dapat memberikan informasi. Setelah itu, dewan juri menyerahkan penilaian kepada Komite BHACA," jelas Zainal.

Penerima penghargaan tersebut harus memenuhi kriteria, di antaranya tidak pernah menerima suap, bersih korupsi, mampu memberi insppirasi bagi orang lain dalam melawan korupsi, serta tidak menyalahgunakan jabatannya.

Ketua Dewan Pengurus BHACA Natalia Soebagyo mengatakan, melawan korupsi memerlukan kegigihan dan komitmen untuk mempersempit ruang geraknya.

Selain itu, diperlukan pemimpin yang memiliki integritas dan menjunjung tinggi kejujuran dalam mewujudkannya.

"Tak mudah memang mengamalkan prinsip tersebut, terutama jika lawannya korupsi," ujar Natalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com