Kurang tepat
Richard menilai kurang tepat argumentasi yang menyalahkan faktor kepemimpinan politik sebagai penyebab belum berhasilnya demokrasi memperbaiki tata kelola pemerintahan.
Argumentasi ini cenderung menampilkan sikap pasif karena berarti masyarakat menanti munculnya sosok pemimpin yang tepat atau "Ratu Adil".
Sebaliknya, ia berpendapat bukan hanya persoalan "agen" yang menjadi inti persoalan demokrasi di Indonesia, tetapi juga masalah struktur.
Ada hambatan struktural yang membuat para pemimpin itu tidak bisa menjalankan apa yang ingin mereka lakukan.
Persoalan struktur ini disebabkan demokrasi juga membuka pintu bagi para pencari kepentingan pribadi. Hal ini memunculkan oligarki politik yang menggurita di Indonesia.
Sementara itu, Nankyung Choi berpendapat bahwa sejak 2005 Indonesia sudah menerapkan pemilihan kepala daerah lokal.
Kendati oligarki politik dari elite-elite masih terlihat mendominasi, pemilihan kepala daerah langsung ini juga sudah mampu melahirkan pemimpin-pemimpin lokal yang bisa masuk ke ranah politik nasional.
Artikel ini telah tayang di Kompas Digital edisi Senin (2/11/2015) dengan judul "Presiden Indonesia Selalu Disalahkan dalam Masa Transisi Demokrasi".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.