Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Sendirian Tolak RAPBN 2016, Akankah Ada Kejutan?

Kompas.com - 30/10/2015, 06:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 kemungkinan akan berjalan mulus pada rapat paripurna DPR, Jumat (30/10/2015) pukul 09.00 WIB pagi ini. 

Saat penyampaian pandangan mini fraksi pada rapat Badan Anggaran DPR dengan pemerintah yang berlangsung Kamis (29/10/2015) sore hingga Jumat dini hari, hanya Fraksi Partai Gerindra yang menolak RAPBN 2016.

Namun, dinamika politik juga akan terus berjalan hingga detik akhir pengesahan dan bukan tidak mungkin akan terjadi kejutan. Apalagi, sembilan fraksi lain juga tak memberikan dukungan sepenuhnya terhadap RAPBN 2016. Sebagian besar menyatakan setuju dengan sejumlah catatan.

Catatan sembilan fraksi lain juga pada dasarnya tidak jauh berbeda dari Fraksi Gerindra yang menolak. Sorotan terbesar adalah terkait anggaran Rp 39 triliun untuk penyertaan modal negara (PMN) di badan usaha milik negara (BUMN). Mayoritas fraksi di DPR, baik yang ada di dalam maupun di luar pemerintahan Presiden Joko Widodo, menyatakan menolak atau memberi catatan kritis terhadap program tersebut. Anggaran tersebut dianggap akan lebih bermanfaat jika dialihkan ke program lain yang lebih pro rakyat, seperti dana desa.

Anggota Badan Anggaran dari Fraksi Gerindra Wilgo Zainar mengatakan, Gerindra sudah final dengan keputusannya untuk menolak RAPBN ini dan tidak akan terpengaruh dengan keputusan sembilan fraksi lainnya. Sebaliknya, kata dia, pihaknya akan terus melobi fraksi-fraksi lain hingga detik-detik terakhir paripurna pengesahan RAPBN 2016.

"Besok (hari ini) kita akan lihat lagi perkembangannya bagaimana. Gerindra akan hadir di Paripurna, tidak akan walk out. Akan kita hadapi," kata Wilgo, kemarin.

Lobi politik khususnya akan dilancarkan kepada rekan koalisi Gerindra yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Apalagi, sudah ada rapat elite KMP di Bakrie Tower, Rabu (28/10/2015), yang menyimpulkan bahwa RAPBN 2016 tidak pro rakyat.

"Tapi kalau memang (teman-teman KMP) tidak mau, kita tidak bisa memaksakan. Saya rasa tidak perlu sakit hati atau apa lah, karena ini sudah jadi sikap Gerindra," ucap Wilgo.

Sebaliknya, Wakil Ketua Badan Anggaran dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaids, mengatakan akan ada upaya lobi terhadap Gerindra untuk mendukung RAPBN 2016.

Kendati demikian, jika Gerindra tetap menolak, RAPBN akan tetap disahkan oleh sembilan fraksi lainnya yang menyetujui. Dia pun berharap, sembilan fraksi lain tidak akan mengubah sikapnya dalam rapat paripurna, meski kemungkinan itu bisa saja terjadi.

"Yang tadinya menolak bisa jadi di Paripurna menerima. Sebaliknya, ang tadinya menerima, bisa jadi juga di Paripurna menolak," kata Jazuli.

Jadi, akan kah ada kejutan dalam rapat paripurna pagi ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com