Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker: Upah Buruh 2016 Diperkirakan Naik 11,5 Persen

Kompas.com - 28/10/2015, 18:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri pada acara peresmian Intitut BPJS Ketenagakerjaan dan Gedung Learning Center di Bogor, Rabu, menyatakan upah buruh pada tahun 2016 diperkirakan naik sebesar 11,5 persen.

Hanif pada acara yang dihadiri oleh Dirut BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya, jajaran direksi dan undangan lainnya, mengatakan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan memberi jaminan kepada buruh bahwa upah mereka akan naik dengan mengacu pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Angka pertumbuhan ekonomi yang digunakan adalah periode triwulan III 2014 hingga triwulan II 2015, sehingga genap empat triwulan atau satu tahun. Angka inflasi yang digunakan adalah periode Oktober 2014 hingga September 2015.

Kedua angka tersebut ditambahkan lalu dikalikan upah minimum setempat. Berdasarkan acuan tersebut, Hanif menyatakan upah minimum tahun 2016 yang berlaku pada Januari 2016 akan naik sekitar 11,5 persen.

Kepastian kenaikan upah tersebut akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah daerah pada 1 November 2015.

Dia juga mengingatkan kalangan buruh dan masyarakat agar tidak terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan karena upah yang ditentukan pemerintah adalah upah minimum untuk pekerja nol-12 bulan kerja.

"Untuk upah di atasnya ditentukan oleh serikat pekerja dan perusahaan melalui forum bipartit," ujar Hanif.

Institut BPJS-TK

Di sisi lain, dia mengapresiasi BPJS Ketenagakerjaan yang membangun gedung delapan lantai sebagai pusat pelatihan bagi karyawannya.

"Ke depan, hanya perusahaan yang menjadikan pekerjanya sebagai aset dan selalu meningkatkan kompetensinya yang menang bersaing, baik di tingkat nasional, maupun global," kata Hanif.

Sementara Elvyn menyatakan bahwa gedung yang dibangun dengan biaya Rp60 miliar itu tidak sekadar mendidik dan melatih karyawan BPJS Ketenagakerjaan, tetapi juga karyawan mitra dan pemangku kepentingan perusahaan.

"Kami bermimpi, tempat ini akan melahirkan, tidak hanya karyawan berkualitas di BPJS Ketenagakerjaan tetapi juga pemimpin di perusahaan-perusahaan dan pemimpin bangsa," ucap Rektor Institut BPJS Ketenagakerjaan tersebut.

Amri Yusuf, Direktur SDM dan Umum BPJS Ketanagakerjaan, menyatakan setiap tahun 2000-3000 karyawan ikut pelatihan dengan biaya sekitar Rp4 miliar hingga Rp8 miliar pertahun.

"Selama ini, kami melatih mereka ditempat yang berbeda. Selalu berpindah-pindah. Bagitu juga ketika harus melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon pejabat," kata Dekan Institut BPJS Ketenagakerjaan itu.

Gedung Learning Center itu dilengkapi dengan ruang simulasi pelayanan, bursa efek dan pasar uang pasar modal, dan fasilitas "e-learning".

Fasilitas lainnya, 65 kamar untuk 120 orang di lantai 4, 5 dan 6, ruang kelas di lantai 1, 2 dan 3, auditorium berkapasitas 300 orang, laboratorium bahasa, serta laboratorium komputer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com