Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemlu Bahas Nasib TKI Pasca-Penghentian Pengiriman ke Timur Tengah

Kompas.com - 21/10/2015, 21:58 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI menggelar diskusi mengenai nasib tenaga kerja Indonesia, pasca-penghentian pengiriman TKI ke 19 negara di Timur Tengah. Diskusi tersebut melibatkan beberapa pihak terkait antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

Secara khusus, diskusi membahas tata kelola penempatan dan perlindungan TKI, pasca-ditetapkannya Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 260 Tahun 2015 tentang penghentian pengiriman TKI untuk pengguna individu atau pekerja rumah tangga ke 19 negara di Timur Tengah.

Sejumlah pihak menduga penghentian itu justru mendorong meningkatnya angka pengiriman TKI ke Timur Tengah melalui jalur ilegal.

“Kami mendukung keputusan apapun yang diambil pemerintah asalkan memiliki exit strategy dan roadmap yang jelas. Karena jika hanya menghentikan saja, dikhawatirkan hanya akan menimbulkan dampak yang tidak diperhitungkan," ujar Koordinator Aliansi TKI Menggugat (ATKIM) Yusri Al-Bima, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan, aturan penghentian pengiriman TKI tersebut wajib ditaati oleh semua pihak yang terkait. Meski demikian, menurut dia, aturan yang dibuat juga seharusnya tidak semakin memberatkan bidang perekonomian nasional yang sedang melemah.

"Kita harus memahami kondisi makro ekonomi. Karena itu, kebijakan apapun yang kita ambil soal TKI, harus mampu menawarkan solusi terhadap kondisi makro ekonomi yang sedang mengalami slow down saat ini," kata Nusron.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pertemuan tersebut memang tidak dimaksudkan untuk mengambil keputusan apapun. Pertemuan tersebut hanya untuk menumbuhkan budaya diskusi yang sehat antar pemangku kepentingan untuk saling mendengarkan aspirasi.

Forum ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari kegiatan Rakornas Perlindungan WNI yang difasilitasi Kementerian Luar Negeri pada 20-23 Oktober 2015.

Para peserta yang hadir menyampaikan harapan agar Kementerian Tenaga Kerja sebagai penjuru kebijakan penempatan dan perlindungan TKI dapat meneruskan inisiatif Kemlu, dengan mewadahi dialog tripatrit secara regular seputar isu-isu TKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com