Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soetrisno Bachir Puji Kinerja Setahun Jokowi-Jusuf Kalla

Kompas.com - 13/10/2015, 15:47 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir memuji setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Soetrisno, pemerintahan Jokowi-JK berhasil dalam meningkatkan perekonomian nasional.

Soetrisno lantas menyebut keberhasilan pemerintah dalam memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dollar.

"Sekarang kekhawatiran masyarakat yang begitu didramatisir seolah-olah negara ini akan bangkrut gara-gara dollar mau mencapai Rp 15.000. Nah ternyata begitu dollar menurun, kita semangat lagi kan. Masak kita ini semangat berbangsa dan bernegara hanya dikarenakan dollar?" kata Soetrisno di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (13/10/2015).

Soetrisno menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII). Ia menyampaikan undangan agar Kalla menghadiri musyawarah nasional Keluarga Besar Alumni Pelajar Islam Indonesia yang berlangsung pada 13 hingga 15 November mendatang di Jakarta.

Kendati demikian, Soetrisno menilai bahwa keberhasilan pemerintah tidak selamanya ditentukan dari besar kecilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Menurut dia, naik turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar merupakan hal yang wajar.

"Jadi jangan diperbesar, dollar naik turun itu biasa, banyak spekulan, yang penting kita fokus sendiri pada bangsa sendiri, pada diri kita sendiri, jangan mau diombang-ambingkan urusan dollar mendekati Rp 15.000, sekarang gara-gara turun, semangat semua," ucap Soetrisno.

Ia juga optimistis Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla mampu membawa perekonomian Indonesia lebih baik. Soetrisno yakin rata-rata angka pertumbuhan ekonomi dalam setahun bisa meningkat.

"Sesuai dengan program Jokowi-JK, nanti kan pertumbuhan ekonomi kita rata-rata 7 persen dalam 5 tahun. Saya yakin walau kita sekarang ini sekitar 5 persen, itu akan nanti terkejar untuk rata-rats 7 persen,berarti kan ada yag 8 persen dan 8,5 persen," tutur Soetrisno.

Menurut dia, Jokowi-Kalla adalah pemimpin yang tidak hanya berwacana. Salah satu kebijakan Jokowi-JK yang dipuji Soetrisno berkaitan dengan arahan agar menjual barang hasil olahan.

"Nah ini perlu suatu kerja besar yang dilakukan bukan oleh presiden, melainkan oleh aparatnya dan dunia usaha. Dunia usaha jangan main mengekspor atau impor bahan mentah, tetapi memproses. Kalau karet diproses dulu jadi ban, dan lain-lain. Demikian juga kalau kayu harus dibikin meubel kaya Pak Jokowi," kata Soetrisno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com