Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi III Minta PPATK Dilibatkan Telusuri Rekening Kades Haryono

Kompas.com - 06/10/2015, 17:58 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) diharapkan dapat ikut menelusuri rekening Kepala Desa Selok Awar-Awar Haryono yang menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan dan penganiayaan aktivis antitambang Salim Kancil dan Tosan. Keikutsertaan PPATK diperlukan untuk menelusuri apakah ada aliran dana yang masuk ke rekening Haryono.

"Polisi bisa melalui PPATK untuk minta ditelusuri (aliran dana)," kata anggota Komisi III DPR Dossy Iskandar di Kompleks Parlemen, Selasa (6/10/2015).

Dossy menduga ada aliran dana yang masuk ke dalam rekening Haryono. Sebab, ada upaya pembiaran yang dilakukan aparat pemerintah daerah setempat atas aktivitas penambangan pasir di wilayah tersebut, meski ada penolakan dari warga.

"Kita minta pemda dipimpin bupati menjelaskan," ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi III yang lain, Akbar Faizal mengatakan, dalam waktu dekat Komisi III akan segera memanggil Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk meminta klarifikasi atas peristiwa tersebut.

Dari hasil investigasi yang dilakukan, Komisi III menemukan adanya pembiaran yang dilakukan Polsek Irisian, Lumajang. Meski pun, sebelumnya aparat kepolisian pada 10 September 2015 telah diminta untuk memberikan perlindungan kepada warga, menyusul adanya dugaan ancaman dan intimidasi yang diberikan Haryono.

"Dari hasil investigasi kami, salah satu rekomendasinya memanggil Kapolri untuk menanyai perihal pembiaran yang dilakukan," kata dia.

Menurut Akbar, pembiaran yang dilakukan aparat kepolisian setempat sudah berlangsung lama. Padahal, jika aparat kepolisian responsif dalam menanggapi laporan warga, peristiwa pembunuhan dan penganiayaan Salim Kancil dan Tosan pada 29 September 2015 lalu tak perlu terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com