JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Komersial Aviastar Petrus Budi Prasetyo memastikan bahwa pilot pesawat Aviastar, yang hilang kontak pada Jumat kemarin, memiliki jam terbang cukup untuk mengoperasikan pesawat Twin Otter tersebut. Kopilot pesawat tersebut bahkan memiliki jam terbang lebih lama dibandingkan pilot.
"Jam terbang pilotnya memang tidak banyak kalau dibanding kopilotnya," kata Petrus di kantornya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (3/10/2015).
Menurut Petrus, pilot bernama Iriafriadi memiliki 2.900 jam terbang. Adapun kopilot bernama Yudhistira telah mengantongi 4.035 jam terbang.
Meski jam terbangnya tidak sebanyak kopilot, kata Petrus, Iriafriadi sudah memenuhi aspek kelaikan menerbangkan pesawat jenis Twin Otter.
Menurut Petrus, Iriafriadi bergabung di Aviastar pada 2009. Aviastar menjadi pengalaman pertamanya dalam dunia penerbangan komersial. "Sebelumnya, ia terbang di Papua untuk penerbangan misi," ujar Petrus.
Dalam penerbangan kemarin, Jumat (2/10/2015), Iriafriadi didampingi oleh kopilot Yudhistira dan Soekris Winarto sebagai teknisi. Pesawat tersebut hilang kontak sekitar pukul 14.36 Wita dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba.
Waktu tempuh penerbangan normal dari Bandara A Jemma Masamba ke Makassar selama 70 menit (1 jam 10 menit). Semestinya pesawat dengan nomor penerbangan MV 7503 itu tiba di Makassar pada pukul 15.39 Wita.
Ada tujuh penumpang dalam pesawat itu, yakni empat dewasa, satu anak, dan dua bayi. Mereka adalah Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Risa Arman, Sakhi Arqam, Muhammad Natsir, Afif (bayi), dan Raya (bayi).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.