JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat Aviastar rute Massamba - Ujungpandang (Makassar) belum ditemukan hingga Jumat (2/10/2015) pukul 23.20 WIB. Harusnya, pesawat yang dilengkapi Emergency Locater Transmitter (ELT) atau pemancar sinyal dapat diketahui lokasinya lewat alat tersebut.
"Pesawat itu kan dilengkapi oleh Emergency Locator Transmitter," kata Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono di Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Namun, lanjut Soerjanto, jila terjadi kecelakaan pesawat seperti Trigana Air atau Sukhoi, maka alat tersebut akan rusak. Ini disebabkan pemancar sinyal tersebut terkena benturan keras saat kecelakaan.
"Kalau impact-nya keras ya alat itu akan rusak. Enggak akan berfungsi. Karena alat itu tidak didesain untuk tahan benturan keras atau impact," kata Soerjanto.
Soerjanto belum mau memberikan pernyataan terkait apa yang dialami oleh pesawat Aviastar. Pihaknya masih mencari cara alternatif lain untuk menemukan pesawat berumur 34 tahun tersebut.
Pesawat jenis Twin Otter milik maskapai Aviastar yang terbang dari Bandara Andi Djemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (MXB) ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG) dilaporkan hilang kontak, Jumat (2/10/2015).
Pesawat bernomor registrasi PK-BRM dan bernomor penerbangan MV7503 itu take off atau lepas landas dari bandara Masamba pada pukul 14.25 Wita. Komunikasi dengan kru pesawat itu terjadi 11 menit setelah lepas landas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.