Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Bulog, Jokowi Ingin Buktikan Stok Beras Aman

Kompas.com - 02/10/2015, 14:15 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah informasi bahwa pemerintah akan segera mengimpor beras dari negara tetangga, Jokowi memutuskan hadir dalam acara peluncuran operasi pasar 300.000 ton beras di gudang Badan Urusan Logistik DKI Jakarta, Jumat (2/10/2015). Dia mengaku bahwa kedatangannya ke gudang Bulog itu untuk membuktikan bahwa ketersediaan beras nasional masih mencukupi.

"Kami ingin tunjukkan bahwa tidak di sini saja, tapi di gudang yang lain, bahwa stok kita ini ada. Jangan sampai ada isu bahwa stoknya nggak ada," ujar Jokowi usai acara.

Cadangan beras Bulog saat ini mencapai 1,7 juta ton. Menurut Jokowi, jumlah itu akan ditingkatkan lagi dengan penyerapan dari panen yang terjadi di Karawang, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

"Kami harapkan stok bulog masih ada tambahan sedikit lagi," kata Presiden.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa pemerintah terus memantau perkembangan dampak El Nino terhadap kekeringan yang berkepanjangan. (baca: Jokowi Berharap Operasi Pasar Dapat Stabilkan Harga Pangan)

"Kita harus ngomong apa adanya, ada El Nino. Hujan turun kapan, kalau Oktober sudah turun, nah kita akan putuskan supaya petani senang, pedagang senang, dan masyarakat senang," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengungkapkan, dengan persediaan 1,7 juta ton beras saat ini akan cukup memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun 2015. Namun, dia belum bisa menjamin persediaan itu akan cukup apabila El Nino berkepanjangan hingga tahun 2016.

"Pasti bertanya, tahun depan cukup nggak? Sangat tergantung dari El Nino, kalau petani kita bisa segera menabur benih dan tanam semua aman. Tapi kalau tidak, harus ada skenario lain," ucap Djarot.

Apabila masa panen bisa dipercepat, kata Djarot, kesulitan yang ditemui berikutnya adalah soal kualitas beras. Semakin lama beras disimpan di gudang, maka biasanya kualitas beras akan menurun.

"Ini yang kami coba hitung, saya selalu bicara ke teman-teman dari panen ke panen. Kalau panen 4 bulan kita kasih sedikit tambahan untuk pengamanan 2 bulan sehingga paling ideal itu 6 bulan," tutur Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com