Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Mina, Pelajaran untuk Semua

Kompas.com - 30/09/2015, 11:38 WIB

Oleh: Ilham Khoiri

JAKARTA, KOMPAS - Musim haji di Arab Saudi tahun 1436 Hijriah ini dirundung murung. Setelah badai, hujan lebat, lalu mesin derek ambruk di Masjidil Haram, dunia Islam dikejutkan dengan tragedi besar di Mina yang menyebabkan 1.107 anggota jemaah meninggal. Bagaimana sebaiknya kita menyikapinya?

Ketika anggota jemaah haji dari berbagai negara berdatangan ke Arab Saudi, awal September 2015, negeri itu dilanda badai besar dan hujan lebat. Diduga akibat cuaca ekstrem itu, 12 September, mesin derek (crane) ambruk di Masjidil Haram, Mekkah. Sebanyak 111 anggota jemaah meninggal dan 331 luka-luka, termasuk di antaranya 11 anggota jemaah asal Indonesia meninggal dan 42 luka-luka.

Tak lama berselang, pada puncak haji, 24 September, terjadi insiden saling desak di Mina. Saat hari kejadian dilaporkan, sebanyak 717 anggota jemaah meninggal. Tetapi, seiring identifikasi jenazah, jumlah itu terus bertambah. Terakhir, Senin (28/9) siang waktu Arab Saudi, tercatat 1.107 anggota jemaah meninggal. Di antara mereka, terdapat 42 anggota jemaah asal Indonesia dan 4 warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi.

Jumlah itu diperkirakan akan bertambah. Jumpa pers Kementerian Agama (Kemenag) pada Senin pukul 14.30 waktu Mekkah, menyebutkan, Pemerintah Arab Saudi merilis sekurangnya 1.107 foto jenazah korban tragedi Mina. Ternyata masih ada 5 kontainer berisi jenazah yang belum dibuka oleh petugas negara setempat.

Tragedi itu juga mengingatkan kita pada peristiwa serupa sebelumnya. Dalam catatan Litbang Kompas, sejak tahun 1975 sampai 2015, setidaknya terjadi 10 kali insiden di Mina, yaitu tahun 1990, 1994, 1995, 1997, 1998, 2001, 2003, 2004, 2006, dan 2015. Jika jumlah semua korban diakumulasikan, maka total lebih dari 3.938 anggota jemaah meninggal dalam semua insiden itu.

Sejauh ini, insiden Mina tahun 1990 adalah kecelakaan dengan korban terbesar, yaitu 1.426 jemaah. Namun, jumlah korban dalam tragedi terakhir pada 2015 ini juga berpotensi mendekati angka itu. Selain 1.107 korban yang telah tercatat, masih ada 5 kontainer berisi jenazah yang belum dibuka.

Negara-negara asal anggota jemaah haji tentu kaget, sedih, dan prihatin atas tragedi ini. Tahun 2015 ini, sekitar 2 juta anggota jemaah dari berbagai negara di dunia berdatangan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji, salah satu rukun Islam. Namun, setiba di Tanah Suci, ternyata sebagian dari mereka justru meninggal dalam kecelakaan saat menjalankan ritual melempar jumrah di Mina.

Menyikapi

Bagaimana sebaiknya kita menyikapi tragedi ini?

Iran, dengan sekitar 155 anggota jemaahnya meninggal dalam tragedi itu, serta merta bersuara lantang. Seperti ditayangkan kantor berita resmi Iran, IRNA, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuntut Pemerintah Arab Saudi meminta maaf dan bertanggung jawab atas tragedi itu. Negara itu dianggap luput menangani keselamatan anggota jemaah haji.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com