Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Harusnya Jokowi yang Pidato di PBB, Bukan Mewakilkan ke JK

Kompas.com - 29/09/2015, 18:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyesalkan ketidakhadiran Presiden Joko Widodo dalam pertemuan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS. Jokowi memilih menjalankan tugas di Indonesia, dan kehadirannya diwakili oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Harusnya Presiden Jokowi yang pidato di PBB, tidak mewakilkan JK," kata Fadli dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Selasa (29/9/2015).

Menurut Fadli, Sidang Majelis Umum PBB kali ini merupakan forum yang sangat strategis. Ini momentum bagi negara di dunia untuk menyuarakan sikap terhadap permasalahan global. Salah satunya pengukuhan sustainable development goals (SDGs) sebagai kelanjutan millenium development goals (MDGs).

"Hampir semua negara pidatonya disampaikan langsung oleh presiden atau kepala negara, termasuk negara-negara besar, seperti AS, Rusia, RRC. Namun, kenapa Indonesia diwakilkan kepada Wapres? (Pidato) Indonesia juga harusnya disampaikan langsung oleh Presiden," ucapnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai bahwa Sidang Majelis Umum PBB seharusnya menjadi momentum bagi Presiden Jokowi untuk meningkatkan profil politik luar negeri Indonesia. Presiden Jokowi seharusnya tampil, menunjukkan sikap Indonesia di hadapan dunia bersama pemimpin negara-negara dunia lain.

"Kalau alasannya berada di dalam negeri mengurusi ekonomi atau masalah domestik lainnya, sejauh ini tak kelihatan juga hasilnya," ujar dia.

Jusuf Kalla mengatakan bahwa dirinya diminta langsung oleh Jokowi untuk berpidato dalam Sidang Majelis Umum PBB. Kalla tiba di Bandar Udara Internasional John F Kennedy, New York, AS, pada Rabu sore waktu setempat atau Kamis (24/9/2015) dini hari WIB. Kalla yang didampingi Nyonya Mufidah Kalla mengikuti Sidang Majelis Umum PBB pada 25 September hingga 2 Oktober mendatang.

"Saya diminta Presiden Joko Widodo menggantikan beliau pada acara-acara tersebut," kata Kalla, Rabu pagi di Dubai, sebelum terbang ke AS.

Selain berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Kalla juga akan menghadiri sejumlah pertemuan yang dihadiri para kepala negara dan pemimpin dunia lain, seperti Presiden AS Barack Obama, Presiden Kuba Raul Costra, Paus Fransiskus, serta Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Pecat Caleg di Aceh yang Ditangkap Karena Kasus Narkoba

PKS Pecat Caleg di Aceh yang Ditangkap Karena Kasus Narkoba

Nasional
Achsanul Qosasi Minta Maaf karena Terima Uang 40 M dari Proyek BTS

Achsanul Qosasi Minta Maaf karena Terima Uang 40 M dari Proyek BTS

Nasional
4 Poin Penting PP Tapera: Syarat Kepesertaan hingga Besaran Iurannya

4 Poin Penting PP Tapera: Syarat Kepesertaan hingga Besaran Iurannya

Nasional
DPR Setujui Revisi 4 Undang-Undang sebagai Usul Inisiatif

DPR Setujui Revisi 4 Undang-Undang sebagai Usul Inisiatif

Nasional
Menyoal Putusan Sela Gazalba Saleh, Kewenangan Penuntutan di UU KPK dan KUHAP

Menyoal Putusan Sela Gazalba Saleh, Kewenangan Penuntutan di UU KPK dan KUHAP

Nasional
Achsanul Qosasi Akui Terima Uang dari Proyek BTS: Saya Khilaf

Achsanul Qosasi Akui Terima Uang dari Proyek BTS: Saya Khilaf

Nasional
Warga Kampung Susun Bayam Keluhkan Kondisi Huntara: Banyak Lubang, Tak Ada Listrik

Warga Kampung Susun Bayam Keluhkan Kondisi Huntara: Banyak Lubang, Tak Ada Listrik

Nasional
Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Nasional
Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Nasional
Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Nasional
Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Nasional
Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Nasional
UKT Batal Naik Tahun Ini, Pemerintah Dinilai Hanya Ingin Redam Aksi Mahasiswa

UKT Batal Naik Tahun Ini, Pemerintah Dinilai Hanya Ingin Redam Aksi Mahasiswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com